Suksesi Nasional, Sampang – Pasca terjadinya penyekapan terhadap anggota Polri di Pondok Pesatren Darul Amin Sumber Telor Desa Pandiyengan Kecamatan Robatal Kecamatan Robatal Kabupaten Sampang Madura beberapa waktu lalu mendapat perhatian dari Kapolda Jatim, Irjen Pol M Fadil Imran.
Untuk mempererat tali silaturahmi antara ulama dan Polri, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko didampingi Kapolres Sampang, AKBP Abdul Hafizd sowan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Amin Sumber Telor Desa Pandiyengan Robatal Sampang Madura, Kamis (28/8/2020).
Kadatangan para pejabat Polri ini disambut langsung oleh Pengasuh Ponpes KH Abdul Malik di pendopo Ponpes Darul Amin Sumber Telor Sampang Madura Jatim.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, sempat terjadi mis komunikasi yang sifatnya spontan dan cepat berkembang masyarakat. Namun fakta yang terjadi dilokasi, bahwa tidak ada penyekapan seperti yang beredar di media sosial.
Tidak ada penyekapan anggota Polri, justru anggota Reskrim Polsek Robatal diperlakukan dengan baik seperti tamu biasa oleh pihak Pondok Pesantren agar tidak terjadi provokasi dilapangan.
“Terlebih lagi di media sosial yang dimiliki secara pribadi, namun akunnya bisa dilihat oleh masyarakat umum. Sehingga dengan cepat berita itu menyebar dan berkembang dikalangan masyarakat, dimana adanya pondok pesantren yang melakukan penyekapan kepada anggota Polri,” kata Trunoyudo.
“Kami menghimbau kepada masyarakat Jawa Timur khususnya warga Sampang agar tidak mudah percaya dan terprovokasi di media sosial yang menebar berita bohong, fitnah atau hoax. Setelah saya datang dan mendengar langsung penjelasan dari pengasuh Pondok Pesantren Darul Amin Sumber Telor, bahwa tidak ada penyekapan yang terjadi. Justru pihak ponpes menyelamatkan anggota Polri,” beber Trunoyudo.
Lebih lanjut Trunoyudo menambahkan, Polda Jatim selalu menjaga Ulama dan Umat serta Pondok Pesantren untuk memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu tujuan dari pada tugas kepolisian dalam rangka memelihara Kantibmas khususnya tentang pemberantasan Narkoba. Kyai sendiri setuju agar membuat masyrakat aman dengan melalui syiar, dan Polri melakukan tindakan preentif dan preventif serta penegakan hukum.
Ulama dan Polda Jatim tetap bersatu memberantas Narkoba dan menjaga Situasi Kamtibmas yang kondusif. Selain itu dengan program yang diinisiasi oleh Kapolda Jatim tentang adanya Kampung Tangguh. Juga ada Pondok Pesantren Tangguh, yang artinya tangguh dalam bentuk informasi, sehingga ada informasi cepat ada tindakan sehingga situasi aman kondusif.
“Polri dan ulama bersatu memberantas Narkoba dan menjaga situasi Kantibmas yang kondusif. Juga adanya Pondok Pesantren Tangguh dapat menjaga situasi aman dan kondusif dengan cepat memberikan informasi,” imbuhnya.
Sementara itu, pengasuh Ponpes Darul Amin Sumber Telor Desa Pandiyengan, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura KH Abdul Malik mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian Polda Jatim atas kejadian beberapa waktu lalu.
“Dengan adanya berita di media massa, saya meminta kepada semua elemen agar pemberitaan bisa diluruskan dan jangan dirubah. Dan harus sesuai fakta dilapangan, agar berita yang beredar tidak simpang siur di kalangan masyarakat. Saya ucapkan banyak terima kasih atas kedatangan kabid humas polda jatim, kiranya dapat mengklarifikasi berita yang beredar di masyarakat. Bahwa sebenarnya tidak ada penyekapan melainkan menyelamatkan dan mengamankan anggota Polri di dalam ponpes,” ucap KH. Abdul Malik.
“Agar suasana tetap kondisuf dan sejuk, jangan sampai ada bisikan – bisikan yang tidak bertanggung jawab. Karena ulama dan umaroh ini agar rakyat ini tentram, aman dan kondusif. Soal kejadian yang kemarin sudah clear dan sudah tidak perlu diperpanjang, saya sebagai pimpinan pondok pesantren mendukung kerja Polri menjaga Kantibmas. Bahwa semua kejadian kemarin itu sudah clear dan sudah kondusif,” pungkasnya.(rus)