Suksesi Nasional, Lamongan-
Kuncuran dana hibah Pokmas tahun 2019 di Kabupaten Lamongan sebesar 7,99 Milyar semula adem ayem. Kini anggaran bersumber APBD tersebut menimbulkan sebuah pertanyaan dan perbincangan ditengah masyarakat. Sebagaimana desa Putatkumpul, Kec.Turi, Kab.Lamongan, dimana desa tersebut salah satu dari puluhan desa seKab Lamongan yang mendapat dana hibah Pokmas.
Sebagaimana dikatakan Mukhlisin, mengakui jika ada dana Pokmas turun di desa Putatkumpul, namun pria yang juga mantan PJ Kades tersebut yang semula enggan berkomentar banyak.
” Saat saya menjabat PJ Kades Putatkumpul, mendengar adanya dana bantuan Pokmas yang cair, tetapi saya tidak tahu nama lembaga Pokmas apa dan atas nama siapa yang menerima. Karena pengajuanya tidak sepengetahuan pemerintahan desa dan dan saya tidak menandatangani. Saya menilai Dana Pokmas tahun 2019 di Desa Putatkumpul adalah fiktif, tidak tahu kalau di tempat lain. Bahkan peruntukkanya untuk apa saya tidak tahu, untuk bangunan dan kegiatan apa saya juga tidak tahu. Tapi yang jelas saya mendengar Desa Putatkumpul mendapat bantuan dana Pokmas. Saya sangat menyayangkan dana hibah tersebut, semestinya bisa bermanfaat untuk warga, ” kata Mukhlisin, yang kini mulai berani angkat bicara itu.
Sebagaimana diketahui, dalam daftar penerima, Ds.Putatkumpul, ada 3 Pokmas penerima, yakni Pokmas Ashidiq Rp 150 juta, Pokmas GPN Rp 150 juta dan Pokmas Berkah Pribadi Rp 100 juta. Hingga saat ini ketiga Pokmas belum diketahui siapa yang bertangungjawab dan dana tersebut belum jelas laporan kegiatannya, karena pihak Pemerintahan Desa Putatkumpul tidak mengetahui nama lembaga itu.
Ironisnya lagi, dari 3 Pokmas tersebut 2 Pokmas atas nama penanggungjawab 1 orang .
Senada dikatakan (MA), salah satu warga setempat, sempat kaget saat ditanya soal dana hibah untuk Pokmas.
” Lho memangnya ada dana hibah untuk desa Putatkumpul, kapan itu dan berapa nilainya?. Kalau ada untuk apa dana itu?, untuk kegiatan apa?, kok selama ini adem ayem saja. Wah, saya ketinggalan info, dan saya menyayangkan hal itu, perlu dipertanyakan lagi itu?, ” kata salah satu warga yang enggan disebut namanya itu.
Milyaran dana Pokmas di tahun 2019, terdapat puluhan Pokmas penerima, 3 Pokmas di Kec Turi tersebut diatas salah satu contoh kecil di 1 kecamatan, karena bantuan Pokmas menyeluruh setiap Kecamatan seKab Lamongan ada, yang diduga banyak yang fiktif.
Sementara itu Syukron, S.Pd mengaku dan mendengar jika didesa Putatkumpul ada Pokmas yang mendapat dana hibah tersebut.
” Kebetulan saya baru menjabat Kades dilantik tanggal 7 Nopember 2019, terkait 3 Pokmas itu mungkin sebelumnya. Jadi saya tidak tahu persis 3 Pokmas itu, tapi saya mendengar dari informasi dari beberapa pihak, untuk Pokmas As Shiddiq dan Berkah Pribadi memang ada. Soal realisasi dan bentuk kegiatan kedua Pokmas sesuai apa tidaknya saya kurang faham, sedangkan Pokmas GPN saya tidak tahu sama sekali, ” kata Kades Putatkumpul, Sabtu (19/2/2021).
Disinggung terkait kasus dana Pokmas, Syukron mengaku berdampak ditengaj masyarakat.
” Dengan adanya informasi dan pemberitaan seperti itu jelas persepsi warga berbeda, plus minus warga menanggapi, persepsi positif dan negatif, ” tambahnya.
” Tapi kita ambil hikmahnya saja, ditahun kedepan agar lebih baik. Anggaran-angaran melalui Pokmas yang tidak tercover di APBDes, itu nantinya dari desa dan pihak-pihak yang lain saling memberikan pengawasan.
Saya berharap ada komnukasi dengan perangkat-perangkat desa yang lain, untuk itu kedepannya kita akan iventarisir seluruh Pokmas. Pengajuan-pengajuan melalui Pokmas akan kita iventarisir, dan proposalnya akan kita mintai Copynya. Sehingga bisa komunikasi dengan pengurus Pokmas terkait. Ya, paling tidak kita bisa memberikan masukan, dan saran, sehingga anggaran itu bisa bermanfaat bagi semua warga masyarakat. Biar tidak ramai seperti saat ini, ” pungkas Kades Putatkumpul, pada sejumlah awak media.(rul)