Suksesi Lamongan, Lamongan- Ketidakjelasan waktu kapan pandemi akan berakhir berpotensi mengganggu ketersediaan, stabilitas, dan akses pangan, hal tersebut mendorong petani di Dusun Pereng, Desa Sumberjo, Kecamatan Pucuk berinovasi dengan menanam semangka varian madu di atas lahan seluas 150 Ha yang pada musim penghujan ditanami padi tersebut.
Keuntungan petani semangka mencapai 50 juta per hektar dengan jumlah produksi 60 juta per hektar. Semangka yang dibanderol seharga 3.500 hingga 5.000 rupiah tersebut menambah pundi-pundi pendapatan petani ditengah pandemi covid-19.
Bupati Lamongan, Pak Yes, yang hadir dalam acara Grand Opening Wisata Petik Buah Semangka Madu di Dusun Pereng, Desa Sumberjo, Kecamatan Pucuk, Rabu (18/8) yang informasinya telah tersebar melalui media sosial tersebut mendukung sepenuhnya inovasi warganya.
“Ini terkait dengan upaya kita bagaimana meningkatkan pendapatan petani disini, wisata petik semangka ini harus dikembangkan di tempat lain juga. Wisata yang menawarkan sensasi untuk petik buah dan dimakan ditempat dapat menambah nilai tersendiri, dan sudah saya coba semangka disini rasanya manis dengan varian maduri.” Terangnya.
Lebih lanjut, Pak Yes berharap komoditas Kabupaten Lamongan lainnya seperti pisang juga dapat dikembangkan sebagai wisata petik buah seperti di Dusun Pereng ini untuk mensukseskan gerakan “ayo ditumbasi”.
“Hal ini seiring dengan gerakan ‘ayo ditumbasi’ yang merupakan gerakan pengembangan dari ‘ayo beli produk Lamongan’ untuk membangkitkan dan menggairahkan kembali perputaran perekonomian dan ketahanan pangan di tengah pandemi.” Lanjutnya.
Sementara itu, perwakilan petani dan merupakan inisiator tanam dan petik semangka, Ahmad, mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan Bupati Yes, namun, Ia berharap dukungan Pemerintah Kabupaten Lamongan berupa perbaikan infrastruktur jembatan sebagai akses jalan menuju Dusun Pereng dan gapura selamat datang agar dapat lebih mudah dikenal warga luar yang akan berwisata.
Menjawab keluhan warganya, Bupati Yes, menunjuk Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan, Sujarwo, untuk menindaklanjuti hal tersebut.(rul)