Suksesi Nasional, Lamongan-
Kelangkahan minyak goreng masih terus berlangsung menjadikan pertanyaan ditengah masyarakat. Bahkan saat ini harga minyak goreng masih dirasakan masyarakat. Terkait itulah Pemkab Lamongan melalui Disperindag dan PD Pasar Lamongan menggelar sidak ke sejumlah lokasi penjualan minyak, Rabu (10/2/2022). Hal tersebut dilakukan, sebagai upaya kontrol dari fenomena langkanya stok minyak goreng.
Dari pantauan di Pasar Sidoharjo dan sejumlah toko ritel modern, kondisi minyak memang benar-benar menunjukan kelangkaan. Seperti di Pasar Induk Sidoharjo para pedagang di sana mengeluhkan kondisi langkahnya minyak goreng dengan harga yang masih relatif tinggi.
Meski telah ada kebijakan satu harga, namun jika ada sekalipun minyak di pasar tersebut harganya masih sama seperti awal kulakan yakni perliter diangka Rp. 20 Ribu.
Menurut salah satu pedagang mengatakan, jika dalam 3 bulan terakhir para distributor tidak lagi mengirim komoditi minyak goreng ke tokonya.
“Harganya masih relatif tinggi diangka Rp. 40 ribu perdua kilonya. dibilang langkah ya benar adanya, para distributor tidak lagi mengirim ke saya,” kata Kharisma, saat ditanya Kapala Disperindag Lamongan.
Hal sama juga terjadi di toko ritel modern, juga saat disidak mengalami kekosongan stok dan menurut salah satu penanggung jawab kelangkaan ini karena adanya pengurangan pengiriman.
“Dari 100 persen kebutuhan dikurangi oleh distributor hingga 3.97 persen ke satu toko ritel modern,” imbuhnya
Sementara itu, M. Zamroni, mengaku jika minyak di seluruh pasar di Lamongan mengalami kondisi yang memperihatinkan.
“Kondisi minyak goreng ternyata stok yang ada di pasar sangat berkurang, dan harga sebagian besar masih memberlakukan harga yang lama,” kata Kepala Disperindag Lamongan, saat sidak Pasar Sidoharjo.
” Jika kondisi ini terus berlajut, bakal ada ketimpangan di sejumlah pelaku UMKM yang bergantung ke minyak goreng. Karena di Lamongan banyak produsen makanan minuman (umkm) yang membutuhkan minyak goreng ini. Di beberapa tokoh memang banyak yang kosong,” papar Zamroni.
” Kami terus berupaya mengambil langkah-langkah terkait kelangkahan minyak goreng, salah satunya dengan koordinasi dengan Sekertaris Daerah Lamongan. Dalam pertemuan tersebut, Sekdakab Moh. Nalikan menyampaikan jika ditangan agen memang ada pengurangan dari distributor maupun di produsen minyak goreng yang ada di Lamongan.
“Kami meminta agar para produsen memperlancar distribusi minyak ke para agan sehingga nanti bisa memenuhi kebutuhan atau kuota di Kabupaten Lamongan,” pungkas Zamroni.(rul)