Suksesi Nasional, Lamongan-
Musim pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa sangatlah dinantikan bagi masyarakat atau warga yang terdaftar dalam Kelompok Penerima Manfaat (KPM). Apalagi bantuan tersebut sangatlah berarti dimasa perekonomian sulit seperti saat ini. Terlebih bantuan bersumber dari dana desa tersebut juga diharapkan masyarakat untuk persiapan menjelang bulan puasa. Pencairan BLT perdana ditahun 2022 senilai 900 rb untuk bulan Januari, Pebruari dan Maret itu mendapat respon yang sangat positif diberbagai wilayah.
Sebagaimana pembagian BLT, di Desa Sukosongo, Kec Kembangbahu, Kab.Lamongan, Sabtu (19/03/2022), puluhan warga penerima sangatlah antusias antri menunggu dengan tertib dan aman. Pemandangan antrian tersebut terasa sumringah wajah-wajah KPM terlihat nampak sangat ceria. Dalam pembagian BLT di Desa Sukosongo itu terdapat sekitar 82 KPM, dimana daftar penerima saat ini naik dari tahun 2021 yang lalu. Dimana daftar KPM tersebut sudah memenuhi kriteria-kriteria sebagaimana mestinya, diantaranya KPM sebumnya belum menerima bantuan diluar BLT, dan rata-rata masyarakat miskin. Selain itu, KPM didesa Sukosongo kesulitan ekonomi, distabilutas dan putus kerja.
Menurut Lasih (85) mengaku sangat senang sekali mendapat bantuan BLT dana desa.
” Baru pertama kali ini mendapat bantuan BLT, Ya senang sekali mendapat bantuan ini. Uang 900 ribu nantinya untuk kebutuhan hidup dan untuk makan, bisa buat bulan puasa, ” kata salah satu KPM.
” Saya berharap mendapat bantuan ini terus, kalau bisa jangan dihapus. Bantuan ini sangat berarti bagi saya, orang desa masih butuh, ” tambahnya dengan logat Jawa.
Senada dikatakan Wartim (74) mengaku sangat senang sekali mendapat bantuan BLT.
” Bantuan ini sangat berarti bagi saya dan warga lainya, apalagi kondisi ekonomi paceklik. Bantuan ini rencananya kami gunakan untuk makan dan kebutuhan hidup. Saya berharap bantuan semacam ini terus ada, ini program bagus masyarakat, kalau bisa jangan dihapus, ” kata pria salah satu penerima bantuan.
Sementara itu Ahmad Zainal Arifin menyampaikan pencairan bantuan BLT dana desa sesuai mandat Kemendes no 104, bahwasanya 40 persen harus disalurkan ke BLT dana desa.
” Untuk penerima KPM di desa Sukosongo ada 82, artinya sekitar 295 juta dana desa nanti yang kita salurkan ke daftar KPM. Kali ini pencairan 3 bulan untuk bulan Januari, Pebruari dan Maret dan KPM menerima bantuan senilai 900 ribu untuk tahap pertama ini, ” kata Kepala Desa Sukosongo.
” Untuk mensiasati agar tepat sasaran dan manfaatnya, pencairan ini harus langsung ke penerima, dan tidak boleh diwakilkan. Apabila penerima KPM tidak bisa hadir, pemerintah desa akan jemput bola langsung mendatangi penerima ke rumahnya. Diawal pencairan tadi kita juga mengawali dengan doa untuk bangsa dan pemulihan ekonomi secara nasional melalui dana desa. Semoga dengan bantuan dana desa ini sangat bermanfaat dimasa pandemi dan dimasa ekonomi sulit ini. Saya juga menghimbau pada penerima bantuan, agar digunakan sebagaimana mestinya gunakan sebaik-baiknya untuk menunjang kebutuhan keluarga. Apalagi menjelang bulan puasa, gunakan batuan BLT ini sebaik mungkin untuk kebutuhan hidup atau kebutuhan pokok, ” terang Kades Sukosongo, saat turut memantau pencairan BLT, di kantor Desa setempat itu.
Disinggung terkait keluh kesah atau kritik masyarakat, Zainal Arifin mengatakan jika dirinya akan menjalankan sesuai Kemendes 104.
” Ya namanya masyarakat pasti ada yang kecewa tidak menerima BLT. Namun kami berpijak pada kriteria-kriteria penerima bantuan, misalnya penerima tidak pernah menerima bantuan diluar BLT dana desa ini, masyarakat miskin, dan lansia. Selain itu penerima yang mengalami kesulitan ekonomi, misalnnya distabilitas, putus hubungan kerja (PHK), dan penerima yang benar- benar tidak mendapatkan bantuan dari keluarganya, bahkan disini ada juga yang distabilitas jiwa. Pemerintah desa Sukosongo, memperhatikan warga yang benar-benar berhak menerima BLT, intinya Pemerintaj desa Sukosongo mengikuti prosedur yang ada, ” pungkas Kades Sukosongo tegas.(rul)