Suksesi Nasional Nganjuk – Stunting menjadi perhatian khusus bagi pemerintah karena dapat mempengaruhi kecerdasan dan tumbuh kembang generasi yang akan datang secara normal. Oleh karena itu mencegah dan merawat balita yang mengalami stunting menjadi salah satu program prioritas pemerintah Nganjuk.
Seperti yang dilaksanakan di desa Puh Kerep Kecamatan Rejoso Nganjuk melaksanakan giat Kovergensi (intervensi secara terkoordinir, terintegrasi dan bersama sama) dalam rembug stunting, Senin (27/6/2022).
Dalam rembug stunting masyarakat di informasikan bahwa Puh kerep merupakan salah satu dari 6 desa lokus (lokasi genetika) stunting. Dengan jumlah terdeteksi ada 25 anak mengalami stunting. Wilayah/ desa disebut lokus stunting bila penyandang stunting di desa tersebut ada 20% dari balita yang ada.
Tanda anak mengalami stunting adalah pertumbuhan tinggi badan anak dibawah normal untuk anak seusianya. Stunting/ kerdil diakibatkan kurang gizi secara kronis pada usia ‘Golden Period’ atau peeiode emas yaitu dimasa 1000 phk/ usia 0 – 2 th.
Dalam rembug stunting ini dari dinas kesehatan menyampaikan bahwa di Puh kerep untuk sementara sudah dilakukan penanganan stunting dengan pemberian susu ibu hamil 2x/ tahun. PMT(pemberian makanan tambahan) balita sebulan sekali dan susu dua bulan sekali. Ini menyesuaikan dana dari desa.
” Harapannya kedepannya ada penambahan anggaran dari desa unyuk pelayanan kesehatan termasuk stunting. Dalam penyusunan RKP dari Musdes diharapkan juga mengakomodir kebutuhan sarana kesehatan yang layak. Seperti gedung Polindes, timbangan posyandu, tikar ukur dll dan peningkatan anggaran PMT, Susu dan honor kader” jelas Bu Bidan.
Secara terpisah Kades Puh Kerep, Sumarno menyampaikan bahwa masuknya Desa Puh Kerep menjadi lokus stunting ini termasuk kurang memahami tentang intervensi pemdes terhadap stunting.
Menurut Sumarsono bahwa yang menjadi target pencegahan stunting adalah anak dengan usia 2 th kebawah/ 1000 hpk. Ternyata penghitungannya adalah balita juga masuk intervensi desa.
“Tapi untuk kedepannya pemdes Puh Kerep akan berupaya lebih menjalankan konvergensi stunting. Dan ikut mensukseskan pemerintah dalam program masyarakat Indonesia bebas stunting.
Mengajak warga Puh kerep melalui keluarga mempersiapkan generasi masa depan yang lebih baik, sehat dan cerdas,” tutur Sumarno penuh semangat.(Rmb/Fth)