Suksesi Nasional Tulungagung – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung kembali menggelar pelatihan produksi olahan makanan kepada pelaku Industri Kecil Menengah (IKM). Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan tersebut diikuti oleh 45 orang pelaku usaha dari 7 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tulungagung dengan pelatihan pembuatan Pizza dan Burger.
Bertempat di Barn Meeting dan Convention Liur FM, para peserta akan mendapatkan berbagai wawasan dan pelajaran dari narasumber Elizza Food Hanifa Ida Siama mulai dari 15-17 Februari 2023.
Drs.Tri Hariadi.M.Si, Kepala Disperindag Kabupaten Tulungagung menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan produksi olahan makanan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada pelaku IKM terkait potensi jenis-jenis olahan makanan yang dapat dikembangkan dari produk-produk yang selama ini sudah ada.
“Selanjutnya diharapkan kepada IKM untuk dapat menggunakan kreativitas masing-masing guna menggali potensi apa lagi yang dapat dimaksimalkan di Kabupaten Tulungagung dan mungkin merambah ke daerah lain,” kata Tri Hariadi.
Tri Hariadi menambahkan, bahwa pihaknya menghadirkan para instruktur yang berkompeten agar hasil akhir akhir dari pelatihan ini dapat menetaskan para pelaku usaha yang berhasil mengembangkan usaha industrinya dan bersedia berbagi ilmu dengan IKM lainnya, tuturnya
“Pelatihan yang antusias diikuti IKM di Kabupaten Tulungagung ini, tak lepas untuk menambah pengetahuan dan keterampilan para peserta supaya dapat membuat jajan basah yang disukai masyarakat, meningkatkan pendapatan keluarga, membuka peluang usaha baru bagi masyarakat, dan membuka lapangan pekerjaan baru,” ujarnya.
Sementara itu Elizza Food Hanifa Ida Siama selaku pemateri pelatihan mengatakan, para pelaku IKM harus kreatif dan variasi dalam mengolah produk. Apalagi di masa sekarang ini, penjualan produk mayoritas akan mengalami persaingan.
Ia juga berpesan kepada para peserta, agar lebih berkreasi dengan tidak hanya menjual dengan satu jenis produk.
“Dengan banyak produk, mereka tidak akan mengandalkan satu sumber saja. Dengan harapan, semakin banyak pilihan untuk mengembangkan produk mereka, maka prosentase produk terjual akan semakin besar sehingga pelaku IKM tidak sampai gulung tikar,” tutupnya (als/har)