Suksesi Nasional, SURABAYA – Gerbong Rotasi pergantian pimpinan di lingkungan Dithubla Kementerian Perhubungan bergulir, Kepala Kesyahbandaran dan otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung perak Surabaya yang semula dinahkodai oleh Capt Heru Susanto, MM digantikan oleh Agustinus Maun ST, MT yang semula bertugas sebagai Kepala KSOP kelas I Banjarmasin.
Capt Heru Susanto selanjutnya menempati jabatan baru sebagai Kepala KSOP kelas Khusus Batam menggantikan Jefri Neidison. Capt Heru Susanto adalah merupakan kepala KSOP Utama Tanjung Perak pertama setelah kedua lembaga Dithubla yakni Syahbandar Utama dan Otoritas Pelabuhan dimerger.
Dalam acara Hantar Sambut (5/6/2024) yang diadakan di Gedung Barunawati Tanjung Perak, Stenven Henry Lesawengan, Ketua DPC Indonesian National shipowners association (INSA) Surabaya mewakili insan pelayaran mengawali memberikan sambutan dengan memberikan masukan tentang Tata Kelola Pelabuhan yang sesuai dengan intensitas keluar dan masuk barang ke Pelabuhan Tanjung Perak mampu meraup nilai transaksi yang fantastis hingga mencapai Rp1.200 T per tahun atau bahkan bisa lebih.
“Dalam Rotasi yang normatif dimasa transisi pemberlakuan PM Nomer 15 tahun 2023 tentang Tata Kelola Kepelabuhan bahwa Tanjung Perak menjadi pintu utama ekonomi Indonesia dengan memunculkan nilai transaksi yang luar biasa,” ungkap Stenven
Selanjutnya Capt Heru Susanto dalam sambutanya mengucapkan terima kasih kepada para semua stakeholder dan mitra pelayaran yang selama ini telah menjalin hubungan dan kerja sama yang baik selama dia bertugas di Pelabuhan Tanjung Perak.
“Selama satu setengah tahun saya sebagai nahkoda di KSOP Utama Tanjung Perak dan merupakan Kepala KSOP pertama pasca merger Kantor Kesyahbandaran Utama dengan Kantor Otoritas Pelabuhan tahun lalu dan selanjutnya saya akan bertugas di KSOP Kelas Khusus Batam dan kendali KSOP Utama Tanjung Perak akan dipegang oleh Pak Maun (panggilan akrab Agustinus Maun),” jelas Heru.
Selanjutnya Heru berharap semoga penggantinya, Agustinus Maun dapat meneruskan program yang telah dicapai misalnya penertiban truck- truck, dan Tanjung perak harus menjadi hijau didalam program stranas-PK. Semua yang terkait setelah pendapat raport merah agar tidak main-main untuk menjaga nama besar stakeholder dan pintu gerbang di Tanjung Perak, agar kesalahan yang terjadi kemarin untuk dijadikan perhatian.
Kepala KSOP Utama yang baru, Agustinus Maun kepada mengatakan kedepan terkait pelayanan akan diarahkan ke digitalisasi sebab gitalisasi akan memberihkan jawaban terhadap peningkatan efisiensi, efektifitas dan diharapkan memberikan output.
“Bagaimana menyikapi Tanjung perak yang Hidrogen terkait para pengguna jasa, kita akan melakukan kordinasi dan sinergi dengan semua pihak pelaku usaha, para stakeholder dan BUP Tanjung Perak serta melakukan dan mengajak kolaborasi menjalin kekompakan menjadi satu bahasa untuk kemajuan Tanjung Perak,” tegas Maun.
Dari berbagai sumber di Pelabuhan Tanjung Perak selama ini khususnya untuk kepengurusan dokumen buku Pelaut, kerap mendapat kendala terkait jaringan yang sering error. (dungs)