Suksesi Nasional, Surabaya — Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur ( Kapolda Jatim) irjen Pol Nico Afinta membagikan bantuan sosial (bansos) secara langsung kepada masyarakat saat pimpin Operasi Yustisi Aman Nusa ll, pada hari Jum’at (23/7/2021) malam.
Dalam Operasi yustisi kali ini, Kapolda menghimbau kepada warga untuk tetap satu tujuan, dalam hal ini patuh terhadap aturan yang telah di tetapkan pemerintah, khususnya di masa pandemi COVID – 19.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Jatim tak henti – hentinya mengingatkan kepada masyarakat khususnya para pedagang kaki lima (PKL) dipinggir jalan untuk mematuhi aturan yang telah di terapkan oleh pemerintah.
“Kami ingin melihat apakah protokol 5M dikerjakan atau tidak, kalau ada masyarakat yang tidak menggunakan masker, maka kami akan memberikan masker untuk selalu di gunakan khususnya dalam situasi PPKM,” tandasnya.
Selain itu, Kapolda juga memberikan bantuan beras dan sembako kepada masyarakat yang terdampak PPKM, hal ini dilakukan juga oleh seluruh jajaran Polda Jawa Timur.
“Kami mengharapkan kepada masyarakat dalam masa-masa yang sulit ini, untuk bersinergi dengan seluruh aparat termasuk Polisi. Kami Polda Jatim bersama Kodam V Brawijaya dan Pemprov akan selalu bersinergi bekerjasama bersama masyarakat,” kata Irjen Nico kepada wartawan.
“Dia menambahkan, kalau masyarakat ikut dengan kami untuk mematuhi program – program ini, saya yakin itu semua bisa kita lewati. Semua ini tergantung dari disiplin kita untuk mematuhi 5M,” tambahnya
Tak lupa Jenderal bintang dua ini mengingatkan kepada masyarakat yang sakit atau yang belum di vaksin, segera melapor ke Puskesmas, Babinsa dan Babinkamtibmas. Karena sudah disiapkan tim tracing, tim testing serta obat-obatan.
“Jadi ingat masyarakat, ayo kita bersama – sama pemerintah, saya bersama Pangdam, dan Ibu Gubernur akan selalu bersama – sama masyarakat untuk melewati ini,” kata Kapolda Jatim.
Kapolda mengibaratkan seperti mengendarai angkutan umum, bersama – sama seperti mengendaraai kendaraan, se-ia, sekata, sejalan, ada sopir, kenek, dan penumpang. Sopir dan Keneknya itu di ibaratkan seperti pemerintah, sedangkan penumpangnya adalah masyarakat.
“Mobil bisa berjalan kalau Sopir, kenek, dan penumpangnya mempunyai tujuan yang sama. Untuk itu kami hadir, untuk menyelamatkan kita semua dengan patuh terhadap 5M,” pungkasnya.(rus)