Suksesi Nasional, Madiun – Dalam upaya bangkit paska kontraksi Ekonomi paska pandemi ditahun 2020 , Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Madiun menggelar penyusunan outlook pembangunan ekonomi 2022-2027di taman Wisata Lembah Wilis Kresek Kecamatan Wungu, Rabu (8 Desember).
Hadir pada acara agenda Laporan Akhir Penyusunan outlook ekonomi daerah ini, Ketua dan Anggota Bidang pembangunan dan Ketenagakerjaan Komisi D DPRD Kabupaten Madiun, Drs Mashudi, Angger Rotacaeza SE, Nara Sumber dari lembaga Tim Pusat Kajian dan Pengembangan Manajemen (PKPM) Hendi Subandi SE MA (ketua), Dian Surya Ayu SE MSA dan Rihana Sofie Nabila SE ME (Tim Ahli), 12 OPD terkaitMakro ekonomi serta seluruh bidang Bappeda Kabupaten Madiun.
Ir Evi Diah Andriani MMA, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kabupaten Madiun menyampaikan tujuan Outlook Ekonomi ini untuk mengetahui dan menganalisis kondisi ekonomi 3 tahun terakhir 2019, 2020 dan kondisi terkini di tahun 2021, serta proyeksi makro ekonomi kedepan di Kabupaten Madiun Tahun 2022- 2027 .
“Tujuannya untuk mengetahui dan menganalisis kondisi ekonomi di Kabupaten Madiun dalam kurun 3 Tahun terakhir dan tahun 2021, serta untuk mengetahui dan menganalisis angka proyeksi indikator ekonomi daerah Kabupaten Madiun 5 tahun ke depan seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi tingkat pendapatan regional, kemiskinan, pengangguran dan PDRB yang digunakan untuk pembangunan regional khusus di bidang ekonomi,“ ungkapnya.
Kemudian untuk penyusunan ini kami bekerja sama dengan lembaga PKPM Universitas Brawijaya untuk menghitung outlook ekonomi kabupaten Madiun tahun 2022-2027, jelas dia lagi.
Pada kesempatan yang sama Kabid juga menguraikan tersedianya dokumen penghitungan proyeksi lima tahun kedepan ini kita akan mengetahui secara pasti dan detail yang akan menjadi bahan perencanaan dan kebijakan pembangunan daerah di masa mendatang, oleh OPD tehknis.
Di akhir bincang bincang dengan Suksesi Nasional Kabid Evi kembali mengatakan pandemi Covid-19 , telah berdampak ekonomi global semakin terpuruk, hingga dampaknya ke Indonesia yang ujungnya juga membuat sendi – sendi perekonomian terpuruk pertumbuhan ekonomi Kabupaten Madiun, dimana mengalami kontraksi sebesar – 1, 69 persen di Tahun 2020 dibanding 5, 42 persen di tahun 2019,” ujarnya.
Disebutkan, tingkat pengangguran juga semakin meningkat dari 3, 25 persen di tahun 2019. Di tahun 2020 meningkat 4, 8 persen, sedangkan tingkat kemiskinan meningkat 10, 54 persen di tahun 2010-2019 meningkat 11, 46 persen Di Tahun 2020. “Di samping Itu angka ketimpangan juga tinggi di tahun 2020 meningkat 0, 36 persen , sedangkan untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam kondisi aman yakni 71, 73 di tahun 2020,” pungkasnya.
Senentara Hendi Subandi SE MA, Nara Sumber dari lembaga Tim Pusat Kajian dan Pengembangan Manajemen (PKPM) diawal paparan laporan akhir Penyusunan outlook ekonomi daerah tahun 2022-2027 menyampaikan menyampaikan gambaran besar terkait perekonomian nasional dunia yang terpuruk dan terhantam cukup dalam akibat Pandemi covid 19. Dimana dampak yang sama juga dialami di Kabupaten Madiun.
Akan tetapi menurut ketua tim PKPM , kondisi Pertumbuhan ekonomi di kabupaten Madiun dipandang masih beruntung dibandingkan pertumbuhan ekonomi di jawa timur maupun nasional. “Beberapa yang kami lihat yang mengalami kontraksi pertumbuhan yang cukup dalm adalah terkait dengan Jasa lainnya, kemudian penyediaan akomodasi dan Makanan minuman kemudian juga jasa berusaha,“ ungkapnya.
Akan tetapi masih ada beberapa hal yang menurutnya madih surprise, kontribusi sektoralnya juga masih lumayan kuat disektor yang basis. Yaitu di sektor Pertanian, Kehutanan, perikanan . kemudian ada reparasi mobil, sepeda, kontruksi, dan industri pengolahan serta informasi dan komunikasi.
L ebih lanjut Hendi juga mengungkapkan ihwal penyebab kontraksi terjadi. menurutnya Karena Seperti diketahui memang adanya pembatasan terhadap mobilitas masyarakat waktu itu, yang menjadikan aliran atau mobilitas barang , jasa dan orang itu terhambat.
Tidak adanya mobilitas dan adanya pembatasan terhadap pergerakan barang , jasa dan orang maka investasi menurun.
Kenapa investasii menurun? Investasi menurun karena di lain pihak daerah atau Negara lain juga mengalami kondisi serupa. cara yang paling utama dan penting menghadapi Kondisi seperti itu menurut Hendi bagaimana mereka bisa mencukupi daerah atau negaranya sendiri.
Peserta dari OPD teknis Nampak antusias mengikuti paparan outlook ekonomi yang bertujuan mengetahui data makro ekonomi daerah. Dimana di masa mendatang dengan menunjukkan statistic untuk indikator ekonomi makro daerah. Acara bertambah meriah saat para peserta bersinergi saat memasuki sesi Tanya jawab setelah nara sumber menyampaikan uraian kesimpulan dan rekomendasi.(Sur/ adv)