Suksesi Nasional Tulungagung – Memastikan kesiapan sekolah dalam pembelajaran tatap muka (PTM), Bupati Tulungagung Maryoto Birowo beserta jajaran Forkompinda, Rabu (8/9/2021), melakukan Sidak di SMP Negeri 1 Tulungagung. Sekolah ini salah satu yang melaksanakan pembelajaran PTM 5 terbatas.
Kegiatan ini adalah dalam rangka Monitoring PTMT yang mulai diberlakukan di wilayah Kabupaten Tulungagung.
Peninjauan langsung pimpinan daerah kabupaten Tulungagung untuk mengetahui sejauh mana nantinya pembelajaran siswa disaat Pandemi Covid-19.
Dikatakan Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM, PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) rencananya akan dilaksanakan mulai besok, Kamis, (9/9/21).
Maryoto mengatakan bahwa selama ini para murid tidak dapat melaksanakan belajar tatap muka karena situasi Pandemi Covid-19, sehingga pembelajarannya dilakukan secara daring.
“Mengingat Kabupaten Tulungagung untuk PPKM berada di Lavel 3, sesuai ketentuan Inmendagri No 39 Tahun 2021 untuk pembelajaran tatap muka sudah diperbolehkab dengan terbatas dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat”, Kata Bupati
Saat kegiatan Monitoring, rombongan meninjau tiap ruang kelas yang didahului memantau para siswa yang mau masuk ke lokasi sekolah untuk diperiksa suhu badan.
“Persiapan sudah bagus, untuk guru sudah divaksin, kemudian untuk siswa mulai divaksin. Sedangkan fasilitas kelas seperti meja sudah ditata”, Ucap Bupati
Ditambahkannya lagi, monitoring PTMT saat ini menghimbau untuk tetap mengikuti aturan Prokes yang diterapkan yakni tetap menerapkan 5 M.
“Saya berharap Prokes harus bener-bener dijalankan, sistem pembelajaran harus ditaati sesuai tehnik yang sudah disampaikan”, pesan Bupati
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Tulungagung, Sujito menjelaskan untuk PTMT ini dibatasi 20 persen siswa. Sisanya mengikuti PJJ (pembelajaran jarak jauh). PTMT dilakukan selama 2 jam, selepas mengikuti PTMT disambung lagi dengan PJJ.
“Selepas sekolah daring lagi, 2 jam itu sangat tidak efektif” kata Mujito.
Jumlah siswa di SMPN 1 Tulungagung sebanyak 1200 lebih. Dalam satu kelas nanti hanya diisi dengan 18 siswa.
Dari jumlah itu tak semua orangtua memberi ijin anaknya ikut PTMT. Meski demikian dirinya tak mempermasalahkan itu.
“Yang baru sakit atau yang baru kena (covid-19), kami memberi kebebasan pada wali murid untuk mengijinkan ikut atau tidak,” terangnya.
Dalam PTMT, siswa membawa bekal dari rumah, karena kantin sekolah ditutup. Siswa diwajibkan menerapkan protokol kesehatan selama berada di sekolah
Selanjutnya, bagi siswa selain 5 M untuk sementara tidak berjabat tangan kemudian kantin atau warung ditiadakan atau ditutup, mengingat kondisi pandemi jangan sampai ada kerumunan dan kalau bisa membawa bekal dari rumah, tuturnya.
Sementara itu kegiatan sidak turut hadir dalam rombongan Bupati Tulungagung yakni Ketua DPRD, Kapolres Tulungagung, Dandim 0807, Kajari, Kadin dan Sekretaris Daerah .(al/har)