Suksesi Nasional, Surabaya – Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta bersama Kasiter Korem 084/BJ Kolonel Kav Jaelani mewakili Danrem 084/BJ dan Kadinkes Kota Surabaya Nanik serta Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan serta pejabat utama Polda Jatim mengecek pelaksanaan Vaksinasi dosis ketiga Booster di Grand City Mall, Surabaya.
Selain mengecek pelaksanaan vaksinasi, Kapolda Jatim juga mengikuti zoom metting dan berdialog interaktif secara virtual dengan Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo, dalam rangka Vaksinasi COVID -19 Serentak di Indonesia.
Kepada awak media, Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan, penanganan COVID -19 di Jawa Timur saat ini warga yang terkonfirmasi bertambah sebanyak 7.528 , sehingga total ada 22.927 kasus.
Dari jumlah tersebut sebanyak 3.813 pasien dirawat di RS Rujukan dengan porsi penggunaan 24% di ruang isolasi dan 20% di ruang ICU.
“Kebanyakan pasien masuk di Isoman dan Isoter. Ada tiga strategi dalam penanganan Covid-19 di Jawa Timur. Pertama meningkatkan Vaksinasi, kedua mempersiapakan pelayanan kesehatan kepada isoman dan isoter dan pelaksanaan operasi yustisi,” kata Irjen Nico Afinta, usai mengikuti zoom meeting bersama Kapolri, Rabu (16/2/2022) siang.
Sementara itu pasien terkomfirmasi Omicron sebanyak 108 pasien, dan sudah dinyatakan sembuh semua. Untuk yang terkonfirmasi varian Omicron, 63% sudah menerima vaksinasi dosis 1 dan 2 serta 70% tanpa gejala.
Pencapaian vaksinasi di Jawa Timur menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada vaksinasi dosis 1 sudah mencapai 89,15%, sedangkan dosis 2 mencapai 68,09%.
Upaya vaksinasi ini juga menyasar pada kelompok rentan yaitu Lansia yang saat ini sudah mencapai 70,82% dosis 1 dan 48% dosis 2. Sedangkan untuk vaksin anak Jawa Timur sudah menyentuh angka 71,17% untuk dosis 1 dan 36,53% untuk dosis 2.
“Saat ini juga sedang dilaksanakan vaksinasi serentak di seluruh Jawa Timur dengan total 66 titik dengan sasaran sebanyak 21.125 orang. Sedangkan di Kota Surabaya vaksinasi sendiri dilaksanakan di Grand City Mall dengan sasaran sebanyak 2000 orang,” lanjut Nico.
Kami juga menyiapkan tempat untuk pasien isoter di beberapa wilayah, orang yang terkena dan tidak ada gejala dan ringan melaksanakan isoman maupun isoter.
Kami juga menyiapkan Telemedice dimana ini berisi nomor telfon dan petugas yang disebar oleh Babinkantibmas kepada masyarakat agar masyarakat terlayani dari sisi Kesehatan sehingga tidak perlu ke Rumah Sakit.
“Sekarang banyak masyarakat yang melaksanakan isoman dan isoter untuk yang tanpa gejala dan gejala ringan sehingga tidak perlu ke RS,” ucap dia.
Saat ini juga telah dilaksanakan operasi yustisi, untuk operasi yustisi melaksanakan Pamor Keris (patroli motor penegak protokol kesehatan) di masyarakat. Ini menjadi sarana efektif supaya masyarakat patuh prokes.
“Ada dua metode, yang pertama penyampaian informasi kepada masyarakat melalui selebaran dan kedua jika di satu tempat bandel maka dua kali diperingatkan akan dilakukan denda. Sampai saat ini penjatuhan denda bagi pelanggar sebesar124 juta rupiah,” ujarnya.
Pemerintah daerah bersama TNI, Polri sudah sinergi dengan sangat baik. Namun akan lebih bagus jika didukung oleh kesadaran masyarakat untuk tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes).(rus)