Suksesi Nasional, Lamongan – Akibat Curah hujan tinggi mengguyur Kabupaten Lamongan berhari-hari, Elevasi Tinggi Muka Air (TMA) terus meningkat hingga hari ini, Rabu (15/12/2020). Bahkan beberapa wilayah sudah masuk siaga merah, yakni wilayah Babat dan Karanggeneng.
Berdasarkan data pengamatan TMA di wilayah SDJA III/3 per15 Desember 2020, Pukul 11.00 WIB, Babat dan Karanggeneng menunjukkan resiko banjir cukup tingi untuk saat ini. Sebagai berikut :
– Babat = 7.94 m (SIAGA HIJAU)
– Bendungan Gerak (BG) Babat (SIAGA MERAH)
( SH : 5.72 m; SK : 6.22 m; SM : 6.72 m )
Hulu = 7.18 m
Hilir = 7.18 m
Q Outflow 1679.66 m3/dtk
Flap gate 1A 1 ditutup penuh
Pintu 1A 1 2 3 4 5 6 7 dibuka penuh
– Sudetan (Floodway) :
( SH : 5.21 m; SK : 5.71 m; SM : 6.21 m )
PA Inlet Floodway = 5.30 m (SIAGA HIJAU)
PA Outlet Jabung = 3.15 m
BK Sedayu Lawas = 1.62 m
– Laren = 5.44 m (SIAGA KUNING)
– Karanggeneng = 4.23 m (SIAGA MERAH)
– Kuro,-Glagah : 1.96 m (SIAGA HIJAU)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan sebagai lembaga bersangkutan telah memberikan himbauan kepada masyarakat untuk waspada terhadap meluapnya air Bengawan Solo.
“Melihat kondisi debit air Bengawan Solo, debit pergerakan air dari Karang Nongko ke Bojonegoro akan memakan waktu 8 jam dan Bojonegoro ke Babat akan memakan waktu sekitar 8-10 jam. Dan untuk kondisi air dari hulu sudah mulai turun dan dalam waktu sekitar 24 jam air akan sampai di babat,” Ungkap Muslimin selaku Ketua BPBD Kabupaten Lamongan.
“Oleh karena itu kita menghimbau kepada masyarakat yang ada di sekitar blantaran sungai Bengawan solo untuk waspada karna sudah sudah masuk Zona Merah, kami kirim melalui seluruh camat yang ada di kabupaten Lamongan, dan akan segera diteruskan ke masing-masing desa,” tegas Muslimin.
Tidak hanya di Babat, melainkan Karanggeneng yang juga menjadi lintasan Sungai Bengawan Solo juga dalam Status Waspada “Teruntuk desa Mertani, Karanggeneng itu biasanya air meluap disana, jadi harus waspada juga,” ucap beliau.
Sedangkan di wilayah Lamongan lain, seperti Laren dan Desa Kuro, Kecamatan Glagah juga mengalami kenaikan debit air, meskipun masih belum berstatus Merah.
Debit air dalam jumlah besar yang ada di sungai Bengawan Solo tetap harus diperhatikan karena memiliki potensi meluap ke pemukiman warga kapa saja akibat curah hujan tinggi semenjak awal Desember.
“Untuk Desa-desa di Laren, harus waspada juga, terkhusus Desa Pelangwot yang biasanya jadi langganan banjir, intinya mulai dari Desa Kuro hingga Laren tetap Waspada,” tutupnya.(put/rul)