Suksesi Nasional Tulungagung- Untuk memperingati Hari Toilet Se-dunia, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Tulungagung, meluncurkan Program Tulungagung Layak Huni (Protal).
Hal itu disampaikan oleh Bupati Tulungagung Drs. H. Maryoto Birowo, MM. Saat membuka acara tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan, terima kasih atas kehadiran Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kementerian PUPR Surabaya, atau yang mewakili.
“Terimakasih atas apresiasi yang diberikan terkait langkah Pemerintah Kabupaten Tulungagung dalam penanganan sanitasi,” ucap Bupati.
Bupati melaporkan bahwa, target sanitasi dalam RPJMD Kabupaten Tulungagung Tahun 2024 adalah akses sanitasi aman sebesar 15%, akses sanitasi layak sebesar 85% dan 0% sanitasi belum layak.
Menambahkan, Hari Toilet Sedunia diperingati setiap tanggal 19 November, ini merupakan kampanye untuk mengatasi krisis sanitasi global dan untuk mencapai poin 6 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals 2030).
“Sustainable Development Goals 2030, bertujuan, untuk memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan serta sanitasi memadai dan merata,” tambah Bupati.
Menurutnya, pertama kali dibicarakan dalam KTT PBB pada 19 November 2001 lalu, sekaligus mendirikan Organisasi Toilet Dunia. Dimana program tersebut, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat secara global terhadap krisis sanitasi yang ada.
KTT PBB dimaksud, merupakan respon dari beberapa kondisi yang ada saat itu yakni, sekitar 297 Ribu anak balita meninggal setiap tahunnya karena diare yang disebabkan oleh sanitasi dan kebersihan yang buruk atau air minum yang tidak aman. Hampir sebagian besar sekolah di dunia, tidak memiliki fasilitas toilet yang bersih dan aman serta cuci tangan dengan sabun dan air yang tersedia untuk siswa.
Selain itu, lebih dari setengah populasi global atau 4,2 miliar orang kekurangan sanitasi yang aman, serta tidak kurang dari 2 miliar orang menggunakan sumber air minum yang terkontaminasi tinja, baik di Desa/kelurahan.
Lanjut Bupati Maryoto, PROTAL ini menekankan pada pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan dengan melibatkan masyarakat secara aktif di dalam pembangunan pada 7 indikator kumuh.
“7 indikator kumuh yaitu, rumah tidak layah huni, jalan lingkungan, air bersih, drainase, sanitasi, persampahan dan proteksi kebakaran. Dengan harapan, akan tercipta padat karya untuk kesejahteraan masyarakat desa/kelurahan,” Lanjutnya.
Bupati juga menegaskan, melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Tulungagung, tanggal 9 November 2022, ditetapkan Peraturan Bupati Tulungagung Nomor 111 Tahun 2022 tentang Tata Kelola Penanganan Kawasan Kumuh dengan Program Tulungagung Layak Huni (Protal) di Kabupaten Tulungagung.
“Harapan kami, dalam penanganan kawasan kumuh, dapat dilakukan secara kolaboratif OPD terkait melalui POKJA Perumahan dan Kawasan Permukiman,” tegasnya.
Lebih lanjut Bupati Menjelaskan, dengan adanya fakta-fakta tersebut, pemerintah daerah diharapkan mampu memberikan perhatian lebih pada sanitasi.
Pada kesempatan ini, Bupati luncurkan 2 program kegiatan yaitu, program GETOL BERTAMASYA (Gerakan Toilet Bersih, Sehat, Aman dan Nyaman Bersama Masyarakat) sebagai wujud kepedulian semua untuk kesehatan lingkungan.
Kedua PROTAL (Program Tulungagung Layak Huni) sebagai implementasi penanganan kawasan kumuh secara inovatif, integratif, kolaboratif dan berkelanjutan dengan perencanaan berbasis tematik desa di Kabupaten Tulungagung.
“Gerakan Toilet Bersih, Sehat, Aman dan Nyaman Bersama Masyarakat (GETOL BERTAMASYA), telah diawali dengan penilaian kondisi toilet di semua kantor OPD dan sekolahan lingkup Kota Tulungagung. Dengan harapan agar semua tempat layanan publik dapat lebih memperhatikan kondisi toilet masing-masing,” tutup Bupati Maryoto.
Sementara itu, Anang Pratistianto ST. M. Si, kadis Perkim Kabupaten Tulungagung menyampaikan bahwa, ini merupakan program tindak lanjut kedepannya. Bukan hanya di kota saja, tetapi seluruh wilayah di Tulungagung.
“Kita akan terus pantau kebersihan sanitasi. Sebenarnya, ini yang utama dari program “KOTAKU”. Karena program Kotaku tahun ini berakhir, tindakan selanjutnya, kita luncurkan Program Layak Huni (Protal) tutupnya. (ags).