Suksesi Nasional, Lamongan –Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Lamongan kembali mencuat, padahal beberapa waktu yang lalu sempat nilil. Merebaknya virus tersebut diduga adanya pembelian sapi ternak dari luar daerah atau luar Lamongan, yang tidak stempel dan belum pernah divaksin.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Lamongan M. Wahyudi membernarkan jika saat ini PMK pada hewan ternak kembali muncul di Lamongan setelah sempat nihil selama beberapa waktu. Wahyudi menyebut, penyebab merebaknya kembali PMK pada hewan ternak di Lamongan ini karena adanya pembelian ternak sapi dari luar daerah. “Benar, setelah sempat nihil sekarang ada lagi PMK hewan ternak yang penyebabnya karena pembelian sapi dari luar daerah,” kata M. Wahyudi ketika dikonfirmasi wartawan, Jumat (13/1/2023).
Wahyudi menuturkan, munculnya kembali PMK pada hewan ternak ini terdeteksi di setidaknya di 6 kecamatan di Lamongan. Data yang ada di DPKH Lamongan, menurut Wahyudi, ada sebanyak 50 ekor ternak sapi yang tercatat terkena PMK dimana 42 ekor diantaranya dalam kondisi masih sakit dan sedang diobati, 7 ekor sapi diantaranya mati dan seekor sapi dipotong paksa. “Terkait penutupan pasar hewan kita masih akan melihat perkembangan PMK ini, sambil terus melakukan koordinasi dengan pengelola Pasar Hewan dan Satgas PMK,” jelasnya.
Untuk itu, tandas Wahyudi, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah antisipasi agar PMK tidak kembali menyebar diantaranya dengan menerjunkan petugas ke daerah-daerah yang kini muncul PMK. Petugas di lapangan, menurut Wahyudi, juga dibekali dengan obat-obatan dan disinfektan agar PMK tidak semakin menyebar kembali. Demikian pula dengan hewan ternak yang akan dikirim ke luar pulau juga tidak luput dari vaksinasi PMK. “Kami juga telah berkoordinasi dengan pasar-pasar hewan yang ada di Lamongan untuk memperketat keluar masuknya hewan ternak dengan melakukan pemeriksaan terhadap ternak yang ada di pasar hewan,” ujarnya.
Wahyudi juga meminta kepada warga masyarakat yang membeli hewan ternak dari luar daerah agar memeriksakan terlebih dahulu hewan ternaknya sebelum dibawa pulang. Hal ini, lanjut Wahyudi, dilakukan agar PMK tidak menular dan menyebar kemana-mana. Selain itu, Wahyudi juga meminta warga agar melakukan karantina mandiri terhadap hewan ternak yang baru mereka beli dari luar daerah tersebut. “Mari kita waspadai penyakit-penyakit yang bisa muncul pada hewan ternak dengan tetap memeriksakan hewan ternaknya dan selalu selektif saat memilih hewan ternak,” pungkas Kepala Dinas Peternakan, Lamongan.(rul)