Suksesi Nasional, Pasuruan – Warga Keradenan, Desa Manaruwi Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan sudah tidak betah setiap hari di cekoki limbah yang mengaliri sungai Keradenan.
Sungai yang sudah tercemar itu diduga dari limbah PT Mitra Alam Segar, “Warga sudah tidak betah mas, tiap hari dicekoki limbah dan biota disungai sudah berubah sekarang ini, apalagi sungai sudah berlendir dan menimbulkan gata-gatal,”ujar salah satu warga setempat.
Selama ini apa yang diberikan PT. MAS tidak sepadan dengan dampak yang ditimbulkan, dan warga keradenan sudah bertahun-tahun dicekoki limbah.
Sikap PT MAS yang terkesan membukam warga keradenan dengan memberikan kambing sebagai kurban di Idul Adha tersebut, di tolak mentah-mentah dan dikembalikan lagi kepada PT.MAS, “Ngasih kambing untuk apa?, mau nyogok kami, kami tidak butuh itu, kami sudah tidak betah dengan limbah yang mengalir disungai kradenan mas,”ucap Anas sambil ngedumel.
Saat pengembalian kambing, Anas dan warga bertemu dengang pihak humas PT MAS, “Kami hanya minta ketemu baik humas dan pihak menegemen PT. MAS” ujar Anas yang di amini Nastain perwakilan warga keradenan.
Ditempat yang sama, ketua LSM LPAPR mengatakan sikap dari PT MAS sangat melecehkan kami, menurutnya pemberian kambing itu bukan bentuk CSR, tetapi itu hanya sebagai upaya memecah belah warga.
“Apa yang kami lakukan, selama ini terhadap warga keradenan adalah murni untuk membantu warga keradenan yang selama bertahun-tahun dibiarkan, dan malah dicekoki limbah,” ujar Bambang
Menurut Bambang, apa yang di Ucapkan Pundi selaku humas PT. MAS seharusnya tidak dilakukan, ucapan seperti itu merupakan suatu pelecehan terhadap marwah LSM.
“Kami akan datang dengan semua LSM yang berada di Kabupaten pasuruan, kami akan meluruk dan menduduki kantor PT.MAS,”pungkas Bambang.
Namun, ketika pihak Humas PT. MAS dikonfirmasi oleh wartwan ini, dalam bentuk Whas up, tidak ada jawaban hingga berita ini diterbitkan. (rif).