Suksesi Nasional, Surabaya – Direktorat Kepelabuhanan mengadakan rapat evaluasi monitoring bersama Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, dan Pelindo Sub Regional 3 terkait Diklat Pandu tingkat II yang diikuti 92 siswa terbagi pada 2 lembaga Diklat yaitu PMLI dan BP2TL Jakarta yang diselenggarakan di ruang Jangkar Kantor Tanjung Perak, Selasa (5/9/2023).
Capt. Renaldo Syukri Kasubdit Pemanduan dan Penundaan Kapal Direktorat Kepelabuhanan yang memimpin rapat menuturkan bahwa Diklat Pandu ini merupakan hajatan rutin yang diselenggarakan tiap tahun.
Diselenggarakannya diklat lapangan di Tanjung Perak karena medan pemanduan di alur Pelayaran Barat Surabaya mempunyai karakteristik tersendiri sehingga akan dapat memberi kemampuan keterampilan para calon pandu saat pratik.
“Baik dari tingkat kesulitan medan pemanduan maupun sarana prasarana yang ada di Surabaya numpuni untuk pelaksanaan praktik Pandu,” ujar Capt. Renaldo.
Dengan melaksanakan praktik pemanduan di alur pelayaran Tanjung Perak, kedepan dalam menjalankan peran sebagai seorang Pandu diharapkan mempunyai integritas karena keberadaan mereka masih sangat dibutuhkan dengan berkembangnya Tersus maupun TUKS diseluruh Indonesia.
Dalam diklat ini memberi dasar yang harus dilakukan seorang Pandu dalam menjalankan tugas agar tidak melakukan deviasi suatu pekerjaan.
Sebagaimana yang sering didengar dilapangan masih adanya praktik Carlie-carlie atau memandu tanpa naik kapal alias hanya
menggunakan radio memandu dari darat.
“Candu atau calon pandu kita bentuk dengan dasar aturan dan SOP agar mentalitasnya menjadi baik sehingga dapat menjadi Pandu yang lurus saat bertugas”, ungkap Renaldo.
Di sisi lain Syahbandar sebagai pengawas akan memantau sejauh mana seorang Pandu menjalankan tugas. Dimana jika seorang Pandu melakukan kesalahan saat bertugas maka organisasinya yang akan memberikan sanksi.
Capt. Tri Mulyatno Budihartanto Kepala Seksi Penyelenggara Diklat Teknik Fungsional Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Laut (BP2TL) Jakarta menjelaskan bahwa BPPTL adalah salah satu badan diklat penyelenggara diklat siswa Pandu.
“Tahun 2023 ini kami mendidik siswa Pandu sebanyak 54 peserta yang tergabung dalam angkatan 52 dan 53″, jelasnya.
Selanjutnya menurut Tri, BP2TL melaksanakan diklat siswa calon Pandu dibagi dua metode secara teori di asrama.
Materi yang sesuai diberikan oleh Direktorat Kepelabuhanan, selanjutnya siswa melaksanakan praktik lapangan di Tanjung Perak sebagaimana yang telah ditentukan Direktorat Kepelabuhanan.
“Di Surabaya ini dari segi sarana prasarana dan segi alur dan sebagainya, itu lebih memadai untuk dilaksanakan pratek pemanduan.
Harapan kami, dengan pelaksanaan diklat pandu ini, dapat memenuhi kebutuhan Pandu diseluruh tanah air dengan mengharapkan kualitas lulusan diklat Pandu ini benar-benar profesional”, tandasnya. (dungs)