Beranda Headline

Dituding Represif Terhadap Warga & Jurnalis di Poco Leok, Begini Klarifikasi Kapolres Manggarai

 

Suksesi Nasional, NTT – Kepolisian Resort (Polres) Manggarai  memberikan klarifikasi tudingan berbagai pihak terhadap tindakan keras aparat  TNI, POLRI dan Satpol PP saat mengamankan aksi masyarakat Poco Leok menolak pembangunan Geotermal pada 02 Oktober  – 2024 lalu.

Dalam aksi ini, polisi mengamankan 4 orang warga termasuk seorang jurnalis media Floresa Hery Kabut.

Hal ini disampaikan Kapolres Manggarai, AKBP, Edwin Saleh dihadapan awak media usai menghadiri Perayaan HUT TNI ke 79 di Makodim 1612  Kabupaten Manggara Nusa Tenggara Timur (NTT) Ssbtu (05/10/2024)

Berdasarkan fakta laporan pengamanan terhadap penolakan proyek strategis nasional Geotermal di wilayah kecamatan Satarmese, kabupaten Manggarai, jika memang ada yang menjadi korban kekerasan dan disakiti, silahkan dilaporkan melalui media yang tepat.

Akan tetapi, kata Kapolres, sampai dengan saat ini, belum ada laporan korban kekerasan. Yang ada hanya laporan dari keluarga yang mendukung pembangunan proyek geotermal dimana rumahnya dirusak oleh mereka yang kontra/tidak setuju dengan adanya Geotermal ini.

Baca Juga :  Aliansi Mahasiswa Peduli Pocoleok Kecam Tindakan Aparat Terhadap Jurnalis

Terkait pengamanan di lokasi kejadian merupakan tanggung jawab kepolisian. Kita tahu disana ada kelompok yang setuju dan ada yang tidak setuju. Jika kami tidak melakukan pengamanan, tidak ada yang menjamin keamanan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan, ungkap Kapolres.

Saat ini sedang dilakukan pengukuran tanah oleh BPN dimana pihak kepolisian punya kewajiban mengamankan proses pengukuran berjalan lancar.

Kata Kapolres, dalam proses pengukuran ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh polres Manggarai yaitu;

1. Memastikan pelaksanaan kegiatan pengukuran yang dihadiri oleh BPN, PLN, Pemda Manggarai, media massa, aparat keamanan TNI, POLRI, dan Satpol PP kabupaten Manggarai berlangsung dengan aman.

2. Memastikan keamanan terhadap sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembangunan proyek geotermal ini.

3. Memastikan keamanan para pihak, baik pihak yang mendukung pembangunan Geotermal ini maupun pihak yang menolak agar keduanya aman. Karena kita amankan, pihak yang pro lebih banyak diam, sedangkan yang kontra cenderung akan memperlambat target kerja pelaksanaan proyek.

Baca Juga :  Dinas P3AP2KB Tanbu Gelar Pertemuan Percepatan Penurunan Stunting

4. Terkait ada laporan bahwa adanya penyekapan terhadap warga dan jurnalis, itu tidak ada. Hanya mengamankan beberapa jam, sore dilepas. Sekap gimana, pintu semua dibuka.

5. Mengenai penyiksaan terhadap Pemred media Floressa Hery Kabut, kata Kapolres, disaat kita minta bukti bahwa dia seorang jurnalis, tidak menunjukkan kartu identitas sebagai jurnalis yaitu kartu pers.

Kode etik jurnalistik mewajibkan seorang jurnalis melengkapi diri dengan kartu pers dalam setiap peliputan berita.

Jadi, saya pastikan, tidak ada penyekapan, tidak ada penyiksaan. Kita mengamankan yang bersangkutan agar tidak menjadi korban atau tidak terjadi tindak pidana. Faktanya, sore dilepas.

Jangan gunakan bahasa ditangkap sebab ditangkap itu bahasa penegakkan hukum. Yang kita lakukan adalah diamankan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga :  Bacabup Andi Rudi Latif Mampir Ngopi ke Pasar Manunggal, Disambut Antusias Warga

Lalu bahasa diborgol, anggota Polres Manggarai tidak membawa borgol.
Kalau kami dikoreksi, kami terima bahkan dilaporkan, silahkan, hal itu menjadi hak dari rekan-rekan sebagai evaluasi kinerja kami.

Tetapi kami pun punya hak juga untuk melaporkan jurnalis ini kepada dewan pers sebab tidak menunjukkan kartu pers ketika sedang meliput berita di lapangan, ungkapnya.

Ketika demo mahasiswa kemarin, sambung Kapolres, ada warga yang dirawat di RS dr. Ben Mboi Ruteng namun setelah dicek, tidak ada warga Poco Leok korban kericuhan yang di rawat inap, hanya datang cek kesehatan, hasilnya pun sehat.

Menyikapi dinamika yang terjadi saat ini kami minta semua pihak hendaknya tetap berkepala dingin dan berpikir positif. Kami sadar, kita semua ingin membangun Manggarai ini dengan sudut pandang masing-masing tetapi tujuannya sama yaitu untuk kemajuan Manggarai, tutup Kapolres Edwin Saleh. (Beni L).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini