Suksesi Nasional Kediri, – Dugaan pungli Pendaftaran Tanah Sestimatis Lengkap (PTSL) berkedok kesepakatan bersama di Desa Bangle Kecamatan Ngadiluwuh Kabupaten Kediri Jawa Timur menuai protes dari warga setempat.
Ironisnya, program PTSL yang di gagas oleh Presiden Joko Widodo diduga menjadi ajang bancakan oleh oknum ketua PTSL beserta sejumlah anggotanya.
Sesuai SKB 3 Menteri, yang hanya di bebankan hanya sebesar Rp150 ribu/bidang ke setiap pemohon.
Kader dan juga selaku Ketua PTSL Desa Bangle Kecamatan Ngadiluwih merasa kurang cukup untuk operasional jika setiap pemohon hanya di kenakan pembiayaan PTSL sebesar Rp, 150 ribu.
“Melalui perwakilan RT dan Badan Permusyawaratan Desa (ABPD) serta beberapa pemohon di kumpulkan untuk bermusyawarah, dan hasil di sepakati bersama sebesar Rp,600.000.
Tadinya saya tawarkan Rp 700.000,- karena saya mengacu Kepada desa – desa yang lain, nominal segitu dengan rincian perhari nya setiap panitia itu cuma di bayar Rp,47.000,- nggak genap Rp,50.000,-. kata Ketua PTSL Desa Bangle kepada awak media Sabtu (09/04/2022) siang
“Lebih lanjut dia menjelaskan, dengan pembiayaan sejumlah Rp. 600 ribu dari hasil kesepakatan bersama belum termasuk biaya – PATOK – karena lokasi lahan nya tidak sama,maka Rp 600.000,- hanya untuk operasional saja.jelasnya
Ditempat terpisah, salah satu pemohon PTSL Desa Bangle Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri yang tidak mau disebutkan namanya saat di datangi media ini menjelaskan , saya salah satu pemohon dari kesekian pemohon PTSL di desa Bangle mas, benar kemarin saya dimintai sejumlah uang sebesar Rp. 600.000,-.
“Ya saya sendiri tidak mempermasalahkan, akan tetapi di Desa lain bisa Rp. 400.000, Rp. 500.000 disini kok mahal ya, apa tidak bisa di sesuaikan seperti desa lain, apa lagi ini musim pandemi buat makan saja susah.
Apalagi ini sudah mendekati hari raya idul Fitri, semua kebutuhan sangat banyak, ya harapan saya kalau bisa lebih di minimalkan lagi,” ungkapnya. (ndi)