Suksesi Nasional, KEDIRI – Angka kenaikan imigran setiap tahun warga Kabupaten Kediri yang mengadu nasib keberuntungan di negri orang sebagai pekerja migran terus mengalami kenaikan, dengan harapan bisa memperbaiki perekonomiannya.
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Kediri telah mencatat sebanyak 1.607 pekerja migran yang tersebar dibeberapa negara. Dan yang paling banyak negara tujuan adalah Negara Taiwan dan Hongkong, selebihnya di Negara Singapura dan Negara Malaysia serta beberapa negara lainnya.
Kepala Dinas Ketenaga Kerjaan (Disnaker) Kabupaten Kediri, Ibnu Imad melalui Sekertarisnya, Jumadi, mengatakan, pekerja migran yang paling banyak adalah tenaga kerja wanita (TKW).
“Porsi yang paling banyak dibutuhkan adalah tenaga kerja wanita dan yang paling banyak mereka berasal dari Kecamatan Ringinrejo, Mojo dan Wates,” ujarnya Rabu (05/02/2025).
Masih menurut Jumadi, yang melatar belakangi mereka berangkat mengadu nasib keberuntungan ke luar negri adalah faktor ekonomi. “Rata-rata mereka berangkat kerja keluar negri dengan alasan sulit mencari kerja,” ucap Jumadi.
Dengan terus meningkatnya jumlah pekerja migran, Pemkab Kediri melalui Dinas Tenaga Kerja mengambil langkag-langkah pencegahan agar supaya mereka yang akan berangkat ke luar negri tidak secara ilegal.
“Untuk pencegahan tersebut, Pemerintah Kabupaten Kediri akan bekerja sama dengan pihak Kepolisian dan Imigrasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terutama tempat-tempat lumbung pekerja migran, yakni di kecamatan-kecamatan yang berbatasan dengan Tulungangung dan Blitar. Yaitu Kecamatan Ringinrejo, Ngancar, Wates, Kandat, Kras dan Mojo,” terangnya.
Lebih jauh Jumadi memaparkan, pemberian edukasi dilakukan sebelum mereka berangkat dan sesudah mereka sebagai pekerja migran. Dengan harapan agar mereka berangkat dan bekerja secara prosedural.
“Sedangkan pemberian edukasi pada saat purna, yaitu memberikan pelatihan kewirausahaan, termasuk pada keluarga pekerja migran. Dan disamping itu, pemerintah daerah juga memberikan bantuan sosial pada pekerja migran yang meninggal dunia diluar negri,” paparnya.
Jumadi juga menyebut, jumlah pekerja migran yang meninggal dunia ditahun 2024 kemarin, sebanyak 4 orang. “Ditahun 2024 kemarin, pekerja migran yang meninggal dunia sebanyak 4 orang dikarenakan sakit,” ucapnya.
Jumadi menambahkan, bahwa Pemerintah Kabupaten Kedir juga berupaya menekan agar warga masyarakat Kabupaten Kediri untuk tidak bekerja diluar negri.
Yaitu dengan cara membuka pelatihan-pelatihan kewirausahaan dan membuka lowongan pekerjaan melalui job fair. Selain itu pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat agar lebih selektif bila akan bekerja ke luar negri.
Untuk lebih detailnya bisa langsung datang ke Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kediri.(sid)