Suksesi Nasional, Surabaya – Sesuai janjinya kepada para pendemo di Kantor Balai Kota Surabaya. Walikota Surabaya Eri Cahyadi langsung menemui Gubernur Jatim Khofifah Indarparawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (21/6/2021) sore.
Didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhony Eddizon Isir dan Danrem 084 Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo serta sejumlah pejabat Pemkot, Eri Cahyadi menyampaikan semua aspirasi warga Madura atau aspirasi dari massa aksi ‘Koalisi Masyarakat Madura Bersatu saat bertemu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Seusai bertemu Gubernur Jatim, Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan bahwa dirinya sudah menyampaikan semua aspirasi para pendemo itu kepada Gubernur Jatim.
Menurutnya, apa yang diinginkan oleh massa aksi itu sebenarnya hampir sama dengan arahan dari Gubernur Jatim yang mana fokus pada pengamanan di tingkat desa atau kecamatan.
“Sehingga nanti melakukan pengamanan daerah itu dengan sifat ke desa atau kecamatan, dan itu sudah dilakukan di Surabaya, dan di Surabaya dilakukan di kelurahan, jadi di kelurahan-kelurahan itu dijaga,” tegasnya.
Ia menegaskan, jika ini bisa berjalan di Bangkalan dan kasusnya sudah mulai landai, maka bisa jadi tidak perlu lagi melakukan penyekatan di Suramadu. Namun begitu, ia memastikan bahwa semuanya nanti akan dirapatkan lebih lanjut.
“Insyallah akan diambil keputusannya oleh Pak Panglima TNI harus seperti apa, apakah harus tetap dilakukan penyekatan dulu atau sudah dikuatkan mulai hari ini di tingkat desa, setelah itu tidak perlu lagi penyekatan. Jadi, kita tunggu arahan dari Pak Panglima, Insyaallah kita akan siap jalankan ,” tegasnya.
Sebenarnya, lanjut dia, di Bangkalan itu sudah bisa melakukan seperti apa yang telah dilakukan di Surabaya, yaitu pengamanan di tingkat desa atau kecamatan, sehingga insyallah bisa berjalan pengamanannya di masing-masing daerahnya.
Oleh karena itu, ia mengaku akan mengajak sejumlah massa aksi untuk bertemu dengan Bupati Bangkalan supaya bisa menyampaikan aspirasinya itu. Harapannya, itu bisa diselesaikan di Bangkalan, sehingga tidak ada lagi penyekatan di jalan termasuk di Suramadu, tapi di masing-masing wilayahnya.
“Jadi, soal penyekatan itu masih dievaluasi oleh Panglima sekaligus ini menunggu kesiapan Bangkalan. Insyallah kalau besok sudah siap Bangkalan bahwa posisinya di setiap desa dilakukan penjagaan, maka di jalan umum itu tidak perlu lagi,” imbuhnya.
Sementara itu, terkait soal Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) Eri Cahyadi menegaskan bahwa di Surabaya itu sifatnya hanya menunggu SIKM yang telah ditetapkan oleh Forkopimda Jatim. Menurutnya, kalau warga sudah bisa menunjukkan SIKM itu, maka tidak perlu lagi dilakukan tes swab di Surabaya.
“Kalau sudah ada SIKM itu, ya sudah lah lepas aja. Karena yang di Surabaya ini hanyalah perbantuan dari Bangkalan, kalau sudah dilakukan di sana semuanya, ya di Surabaya tidak perlu lagi dilakukan,” tegasnya.(tim)