Suksesi Nasional, Lamongan-
Nama besar organisasi islam Nahdlatul Ulama (NU), masih tetap menjadi magnet dan berpengaruh didunia politik untuk menggaet massa pemilih, baik Pileg,Pilpres,Pilgub maupun Pilkada. Pada hal NU sendiri sudah kembali ke Khittah, alias bersikap netral.Namun Pilkada Lamongan 2020, nama besar NU masih saja dibawa-bawa dalam pesta demokrasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tetap didengungkan, oleh salah satu Paslon. Ironisnya atribut dan fasilitas NU, masih saja dipakai sebagai kegiatan persiapan Pilkada oleh oknum dari salah satu pasangan calon.
Sebagaimana di ketahui disekitar depan dan dalam kantor MWC NU Glagah, Kab.Lamongan, nampak terpampang beberapa gambar Paslon (Karsa). Pada hal PWNU Jawa Timur melalui surat intruksinya, dimana salah satu itemnya melarang penggunaan fasilitas, termasuk kantor milik NU.
Saat Suksesi Nasional melakukan investigasi dikantor MWC Glagah, Kamis, (10/9/2020), beberapa orang disekitar dan dalam kantor tidak bisa memberikan jawaban dan tidak tahu menahu terkait adanya gambar tersebut.
“ Saya tidak tahu mas, siapa dan dari mana gambar itu. Tahu-tahu gambar itu sudah ada dan terpasang disitu, “ kata salah satu pemuda yang tidak mau menyebutkan namanya.
Terpisah Dr, KH. Supandi Awaluddin,M.Pd, terkait adanya kantor MWC NU yang dipasang atribut salah satu calon, ia sangat menyayangkan tindakan tersebut.
“ Mendukung siapapun boleh, silahkan, karena itu hak setiap warga negara, termasuk warga NU, namun jangan menggunakan atribut dan fasilitas milik NU. Kami sangat menyayangkan jika membawa-bawa nama NU, memakai dan menggunakan fasilitas milik NU. Kami juga menghimbau jangan menggunakan fasilitas NU untuk kegiatan politik sudah kami sampaikan jauh sebelumnya, saat konsolidasi PCNU, saya lupa tanggalnya, itu sudah saya sampaikan. Dan kiranya jangan menggunakan atas nama ketua atau lainnya. Tapi kalau secara pribadi, perorangan silahkan, jangan menggunakan identitas organisasi, “ kata Ketua PCNU Lamongan, Kamis (10/19/2020)
Ketua PCNU Lamongan, secara tegas menyatakan jika secara organisasi, NU netral dalam Pilkada Lamongan yang akan berlangsung 9 Desember mendatang.
“ Kami mengimbau agar masyarakat Lamongan, khususnya jamaah NU, agar terus menjaga perdamaian dan persaudaraan, jangan sampai terpecah belah serta saling bermusuhan hanya karena berbeda pilihan politik,” sambung Supandi saat ditemui, dikantor PCNU Lamongan, Kamis (10/9/2020)
Supandi membantah terkait adanya informasi intruksi khusus dari PCNU Lamongan untuk memilih calon tertentu dalam Pilkada Lamongan mendatang.
“Tidak ada, kalaupun ada itu bukan atas nama Supandi sebagai ketua PCNU. Tetapi, terus terang saja, kami kepada anak anak kami, kami memahamkan, meluruskan, tidak mempanisment, jangan,” tambah supandi, pada sejumlah awak media.
Dengan sikap netral organisasi tersebut Supandi memberikan kebebasan kepada jamaah untuk memilih calon yang sesuai hati nurani dan pilihan masing masing. Ia mengajak untuk meninggikan persaudaraan daripada kepentingan politik sesaat.
“Ya kita berikan hak untuk memilih siapapun. Yang penting tetap rukun, damai. Kecewa nanti kalau saling gontok gontokan, sementara yang elit saja sudah saling merangkul, yang bawah malah masih rame dan bermusuhan. Jangan,” tambahnya tegas.(rul)