Suksesi Nasional, Lamongan- Setelah terpuruk akibat pandemi covid-19, pariwisata di Kabupaten Lamongan mulai bangkit, terlebih secara resmi dicabutnya PPKM pada Desember tahun lalu. Dalam membangkitkan pariwisata tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan berupaya mengoptimalkan Pariwisata melalui Desa Wisata.
Setelah ditahun lalu melakukan pendampingan di 5 Desa Wisata yakni di Pantai Kutang, Labuhan, Kecamatan Brondong; Pemandian Air Hangat Brumbung di Desa Kranji; Makam Sunan Sendang di Desa Sendangduwur; Wisata Bulaga di Desa Puncakwangi; dan Taman Airlangga di Desa Patakan. Di tahun 2023 Disparbud Lamongan kembali akan melakukan pendampingan di 5 Desa Wisata lain yang dinilai berpotensi.
“Di tahun ini kita akan ada 5 Desa Wisata lainnya, namun memang ini belum kita tentukan, sekarang sedang kita identifikasi mana saja yang berpotensi bisa lebih maju dan berkembang, kita akan berikan pendamping baik itu secara kelembagaan, pengelolaannya, promosinya dan lainnya,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan Siti Rubika, kamis (19/1)
Lebih lanjut, Rubika mengungkapkan, pengembangan Desa Wisata dapat dipengaruhi dari berbagai aspek mulai dari potensi desa, pemerintah desa, masyarakat setempat hingga lainnya. Dengan pendampingan yang baik hal tersebut dapat menarik kedatangan wisatawan. Tercatat di tahun 2022 kunjungan wisatawan ke Lamongan sebanyak 4.763.350 di 34 tempat wisata, sedangkan di tahun 2021 jumlah wisatawan yang berkunjung sebesar 1.641.188 di 16 tempat wisata.
“Lamongan saat ini dapat dikatakan Kabupaten Pariwisata, ini kita terus gairahkan dengan menarik wisatawan, untuk saat ini memang wisatawan dari kabupaten atau kota lain masih banyak di WBL, sedangkan untuk Desa Wista ini masih masyarakat lokal, tapi tidak menutup kemungkinan akan dapat berkembang juga. Selain itu di tahun ini juga ada penambahan jumlah tempat wisata, sehingga ini akan menaikan kunjungan wisatawan di Lamongan,” imbuhnya.
Sebagai bentuk komitmen bersama, Disparbud juga akan mengembangkan kebijakan pengelolaan investasi Dana Desa Wisata dari masyarakat. “Memang basicnya Desa Wisata ini ‘Dari Masyarakat Untuk Masyarakat’ sehingga kita berdayakan masyarakat disana agar adanya rasa saling memiliki satu sama lain, maupun saling menjaga, karena memang Desa Wisata ini yang harus di untungkan adalah masyarakat,” pungkasnya.(rul)