Suksesi Nasional, Nganjuk – Bangkit terus petaniku adalah semangat Kang Marhaen kepada petani dan pertanian Nganjuk. Hal ini disampaikan dalam giat uji coba pemakaian drone (pesawat tanpa awak) untuk pemupukan padi di dusun Gemarang Desa Jampes Kecamatan Pace Nganjuk, Kamis (6/4/2023).
Hadir dalam acara ini Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi yang akrab disapa Kang Marhaen bersama Ibu ketua PKK Kab Nganjuk Sri Wahyuni. Kadisperta Nganjuk Muslim Harsoyo, Kabid tanaman pangan Yusuf, Camat Pace Ida, PT Semi, Kades se kecamatan Pace dan Loceret, poktan dan petani perempuan Jampes, Babinsa Babinkamtibmas dan masyarakat etani yang ingin menyaksikan cara kerja Drone disawah.
Kades Jampes, Haji Rokim menjelaskan bahwa di Jampes ada lahan basah, lahan kering dan sawah tadah hujan sekitar 15 ha diwilayah Ngedok.
Untuk lahan kering pemdes membangun sumursibel dengan dana desa. Sedangkan untuk areal tadah hujan Haji Rokim berharap ada bantuan program sumurdalam dari pemerintah. Agar sawah di Nglegok yang biasanya hanya panen 1x/th bisa berubah menjadi panen 2x sampai 3x setahun.
Camat Pace Ida menambahkan bahwa petani jangan antipati dan harus terbuka terhadap informasi dan tehnologi. Karena itu banyak keuntungan. Tehnologi menjadikan profesi petani menjanjikan dan bisa diminati generasi muda. Karena tehnologi bisa membawa kita keluar dari cara konvensional yang selama ini dianggap menjadi petani itu ‘ Soro’ (sengsara).
Dalam sambutannya Kang Marhaen mengatakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kerjasama DPRRI komisi IV, Ir Mindo Sianipar yang konsen terhadap petani Nganjuk.
Bersama Pemda dan para tokoh Nganjuk yang ada berusaha mengajak petani untuk semakin bangkit, maju dan sejahtera. Serta bersama membranding Nganjuk sebagai kota agropolitan.
Untuk pemupukan dengan Biosaka dan pupuk cair buatan sendiri. Dari bahan sekitar kita dengan proses yang mudah dan murah. Di aplikasikan menggunakan Drone yang hemat tenaga dan waktu.
Hasilnya tanaman tahan penyakit dan hasil lebih banyak. Karena berbasis organik maka hasil produksi lebih sehat.
Efisiensi usaha tani mengutamakan keuntungan lebih bagi petani bukan produktivitas. Ini sistem smart farming. Memanfaatkan alat/ tehnologi dalam proses produksi pertanian dari pra penanaman hingga panen dengan hasil mumpuni.
“Dengan model hamparan kita bisa menggunakan aplikasi drone. Ini akan menekan biaya produksi cukup signifikan. Jadi mari semua dulur petani saatnya kita fokus memperhitungkan keuntungan yang lebih tinggi. Efisiensi di tiap segi produksi.untuk memperolah keuntungan yang tinggi. Bertani harus sehat di produksinya juga sehat di hasil produksinya sehingga petani menjadi lebih dan semakin sejahtera ” pungkas Kang Marhaen.
Acara di lanjutkan dengan praktek penggunaan Drone untuk penyemprotan pupuk di hamparan sawah padi. Hanya memakan waktu yang singkat penyemprotan sudah terselesaikan dengan baik.
Dan setelah melihat uji coba ini banyak yang berpendapat bahwa bertani dengan tehnologi ini hebat dan menjanjikan. (rmb)