Suksesi Nasional, Surabaya – Di tengah guncangan pandemi covid 19 yang melanda dunia yang membuat perekonomian di semua negara porak poranda, Indonesian National Shipowner’s Association (INSA) ternyata telah mengantisipasi berbagai hal buruk yang akan terjadi jauh sebelum kasus pandemi Corona merebak. Hal ini disampaikan Stenven Henry Lesawengen, Ketua DPC INSA Surabaya beberapa waktu yang lalu.
“Kita kan bergerak di transportasi laut, jadi jauh sebelum Kasus Pandemi Covid 19 merebak yaitu di Januari 2020, pihak kita telah bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) telah menerapkan protokol kesehatan (prokes) terhadap semua kapal-kapal untuk mengantisipasi terhadap berbagai kemungkinan. Jadi dengan langkah nyata yang kita lakukan dengan terjadinya kasus Pandemi Covid 19 awal Mei 2020 yang melanda dunia tanpa kita duga, kita telah siaga,” jelasnya.
Menurut Stenven, INSA selain berupaya mengatasi dampak penularan juga harus tetap menjaga situasi perekonomian akibat dampak kasus pandemi Covid 19. Dan bicara tentang Transportasi Laut, hal ini tidak mungkin berhenti walau kasus pandemi Corona Virus telah mendunia sekalipun.
“Di Indonesia Transportasi laut tidak mungkin berhenti dan semua disesuaikan dengan Ship follow the trade. Jika permintaan kurang atau pengiriman barang sedikit ya kita kurangi kapalnya dan jika permintaan banyak ya kita tambah,” ungkapnya.
Selanjutnya kata Stenven, di tingkat pelayaran Internasional terkesan telah melemah namun tidak terlalu significant. Sementara di Indonesia sejak Mei 2020 hanya mengalami penurunan sebesar 20 persen.
“Ya kita harus bersyukur, Surabaya dibandingkan dengan Jakarta ternyata masih lebih baik kita di Surabaya. Dan kita bicara Covid 19 itu nyata adanya dan anggota kita ada yang terinfeksi namun kini sudah pulih,” tambahnya.
Saat ditanya keputusan pemerintahan tentang penetapan PSBB dan New Normal, Stenven menolak untuk masuk ke rana politik dalam situasi tersebut. Namun secara gamblang, Stenven berharap agar kita tetap mendukung apapun keputusan Pemerintahan dan berharap semua perusahaan pelayaran di Surabaya mematuhi Prokes.
“Kalau ditanya soal PSSB atau New Normal, semua keputusan Pemerintahan itu baik namun kita pilih yang lebih positif. Kita tahu saat PSBB ditetapkan, kita semua harus berada di rumah saja sehingga dapat menimbulkan kejenuhan dan stres yang berdampak pada penurunan daya tahan tubuh atau imun. Dan di situasi New normal justru kita dituntut untuk mandiri dengan tetap mematuhi semua Prokes yang telah ditetapkan pemerintah” tandasnya. (dudung)