Suksesi Nasional, Surabaya – Tilang elektronik dengan menggunakan kamera Hp atau ponsel bernama ETLE Mobile Gadget untuk membidik para pelanggar lalu lintas mulai diterapkan di Kota Pahlawan Surabaya.
Saat ini, petugas dilapangan masih menyosialisasikan ETLE Mobile Gadget kepada masyarakat sehingga belum ada penindakan.
Masa sosialisasi ETLE Mobile Gadget di Surabaya berlangsung selama sepekan mulai hari Senin kemaren tanggal 12 – 19 September 2022 mendatang.
Setelah sosialisasi selesai, polisi memastikan akan melakukan penindakan dengan ETLE Mobile Gadget,” ujar Kasatlantas Polrestabes Surabaya Kompol Arief Fazlurahman kepada wartawan, Rabu (14/9/2022).
Arief memastikan, penilangan menggunakan ETLE Mobile Gadget dilakukan di jalan umum protokol atau arteri, bukan jalan kawasan, atau perumahan.
Jadi, jalan perlintasan secara umum, daerah-daerah yang menjadi pengawasan kami seperti jalan protokol, kemudian jalan-jalan arteri penyokong Kota Surabaya,” ujarnya.
Penindakan akan dilakukan di jalan yang masuk skala rawan kecelakaan, seperti di pengendara yang tidak menggunakan helm, parkir di sepanjang jalan hingga menyebabkan kemacetan.
Selama masa sosialisasi, dirinya tidak memungkiri jika penerapan ETLE Mobile Gadget akan banyak error, terutama saat petugas mengambil gambar. Sebab, petugas yang dibonceng motor tentu tidak stabil memegang gadget.
Inilah fungsi uji coba dan disosialisasikan. Tentunya akan kami evaluasi, nantinya efektivitasnya seperti apa karena peralatan ini memang kami terima langsung dari Korlantas Polri,” tuturnya.
Dirinya mengatakan jika petugas Sat Lantas Polrestabes Surabaya nantinya tidak hanya akan menilang pelanggar. Namun, mereka juga akan tetap mengatur lalu lintas.
Ada 15 petugas yang akan dilibatkan dalam patroli ETLE Mobile Gadget. Sebab, hanya ada lima peralatan yang diberikan langsung oleh Korlantas Polri. Nantinya dipakai secara bergantian,” jelasnya.
Arif mengungkapkan tidak ada target pelanggar, justru harapannya tidak banyak pengendara yang ter-capture ETLE Mobile Gadget.
Makin rendah pelanggaran, makin tinggi kesadaran warga Kota Surabaya dalam tertib berlalu lintas.
Ketika berpatroli tidak ditemukan pelanggaran, kami berhasil mewujudkan tingkat kesadaran, ketaatan berlalu lintas bagi warga Surabaya,” tandas Arif. (rus)