Suksesi, Nasional, Bangkalan – Penyekatan arus mudik dari dan menuju Madura selama periode Lebaran Idul Fitri, mulai 6 Mei sampai 17 Mei 2021, benar-benar bak benteng yang susah ditembus oleh para pemudik. Terhitung sebanyak 450 aparat gabungan atau hampir setengah juta personel telah berjaga di Jembatan Suramadu sisi Madura dan Pelabuhan Kamal.
Setengah juta personel gabungan itu terdiri dari unsur Polres Bangkalan, Kodim 0829, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Dinas Kesehatan. Semua akan dikonsentrasikan di Pos Penyekatan Larangan Mudik Hari Raya Idul Fitri 2021 di tolgate Jembatan Suramadu sisi Madura dan Pelabuhan Kamal.
Kapolres Bangkalan, AKBP Didik Hariyanto mengungkapkan, hingga kini pihaknya masih berpedoman petunjuk teknis Larangan Mudik yang telah menjadi arahan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur.
“Sementara sampai saat ini, yang kami pedomani adalah keputusan Forkopimda Jatim. Dalam hal ini Gubernur Jawa Timur, Pangdam V/Brawijaya, dan Kapolda Jawa Timur dengan menggunakan sistem algomerasi,” ungkap Didik kepada awak media, Selasa (04/05/2021).
Dikutip dari Tribun news.com, berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 yang mengatur Pengendalian Transportasi selama masa mudik Idul Fitri 2021 dan pandemi Covid-19, algomerasi memiliki makna pengumpulan atau pemusatan dalam lokasi atau kawasan tertentu.
“Algomerasi itu dari masing-masing perbatasan antar kabupaten nantinya ada penyekatan. Pada 6-17 Mei betul-betul aktifitas sangat dikurangi, akan dicek. Kecuali orang-orang yang punya surat izin atau surat jalan, orang sakit, sembako atau BBM diperbolehkan,” tegasnya.
Di Jembatan Suramadu, lanjut Didik, penyekatan dari arah Surabaya menuju Bangkalan akan dilakukan Polres Tanjung Perak. Sisi Madura akan menjadi atensi Polres Bangkalan, Kodim 0829, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan Satpol PP.
Ia memaparkan, teknis penyekatan di lapangan akan berkembang sambil menunggu petunjuk dan arahan dari pimpinan. Hal itu karena Jembatan Suramadu merupakan sarana pendukung dan transmisi percepatan perekonomian empat Kabupaten di Pulau Madura.
“Jika (Jembatan Suramadu) tidak bisa berjalan, saya kira perekonomian di sana (empat kabupaten di Madura) sangat berat. Kami tetap meunggu petunjuk dan arahan, keputusan terakhir lah yang nantinya akan kami laksanakan,” pungkas Didik. (rus)