Suksesi Nasional, Kediri – Pemerintah Kota Kediri pastikan mulai menutup dan membangun Jembatan Bandar Ngalim (JBN) pada hari Minggu, 25 September 2022 hingga 25 Oktober 2023, selama satu tahun, jembatan yang menghubungkan masyarakat timur sungai dan barat sungai.
Proses penutupan dan pembangunan Jembatan Bandar Ngalim disampaikan dalam keterangan pers oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar didampingi Sekkota Kediri, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala OPD Kota Kediri dan Kepala Dinas PUPR Kota Kediri.
Hadir juga, Perwakilan PT Bukaka Teknik Utama, Baja Titian Utama, Kasat Lantas Polres Kediri Kota AKP Pandri Putra Pratama Simbolon, Kanit Turjawali Iptu Cahyo Widodo, Camat Mojoroto, Camat Pesantren dan Camat Kota serta puluhan awak media Kediri.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar kepada awak media mengatakan, selama proses pembangunan Jembatan Bandar Ngalim akan mulai dilakukan penutupan dan pembangunan pada tanggal 25 September 2022 hingga 25 Oktober 2023, untuk itu arus lalu lintas di Kota Kediri akan dialihkan dan dibuatkan info grafisnya.
“Berbagai pola dan skema dilakukan serta pemasangan rambu-rambu jalur alternatif dipasang di 26 titik simpang untuk memperlancar arus lalu lintas bagi pengguna jalan, “ucap Mas Abu saat jumpa pers, Rabu (21/9/2022) di Cafe Up Normal Jalan Panglima Polim Kota Kediri.
Menurut Mas Abu bahwa jembatan yang sekarang ini di desain untuk dilewati saja, namun pada saat terjadi kemacetan jembatah menerima beban penumpukan kendaraan Apalagi jembatan tersebut dibangun mulai tahun 1973, sudah waktunya diperbaiki dan diperlebar.
Dikhawatirkan akan terjadi putus atau rusak dan untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, maka sekarang ini kita perbaiki, “kata mas abu.
Mas Abu juga meminta sebelum lebaran Jembatan Bandar Ngalim sudah selesai dan bisa dinikmati pengguna jalan saat lebaran nanti. Dan, untuk Jembatan Brantas lama hari ini sudah mulai dibuka, namun hanya kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
“Pengosongan area pembangunan Jembatan sudah dilakukan maka semakin cepat sehingga jembatan cepat selesai dan berdampak perekonomian masyarakat barat dan timur semakin membaik, ” imbuhnya.
Wali Kota Kediri sangat berharap dengan pembangunan jembatan akan diperlebar dari semula 7 meter menjadi 13, 8 meter, serta bertambah menjadi 4 lajur untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas.
“Pembangunan jembatan yang bersumber dari dana APBN diharapkan bisa berjalan lancar sesuai yang target bisa selesai satu tahun, sehingga sebelum lebaran sudah bisa kita gunakan, “harapnya.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri H.Didik Catur menjelaskan, untuk pengalihan arus lalu lintas dampak pembangunan Jembatan Bandar Ngalim dilakukan himbauan kepada kendaraan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas yang masuk kota Kediri.
“Kendaraan pribadi dan umum yang mengangkut barang akan ada peralihan arus lalu lintas dengan memasang rambu-rabu petunjuk jalan sebanyak 26 titik dan memasang Area Traffic Control System (ATCS) agar tidak membingungkan penguna jalan khususnya luar kota, ” katanya
Menurutnya peralihan arus agar tidak terjadi penumpukan kendaraan dan pengguna jalan bisa memilih jalur alternatif sehingga kemacetan bisa terurai dan teratasi.
“Kita juga melakukan pemasangan Area Traffic Control System (ATCS) di Simpang Brawijaya dan menempatkan personil untuk mengurai beberapa titik rawan agar tidak terjadi kemacetan, ” ucapnya.
Lanjut Didik, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan cara maaping di beberapa titik rawan kepadatan kendaraan dan kita sudah pasang ATCS dan menempatkan 6 petugas dishub setiap hari guna memantau kamera.
Setiap persimpangan kita pasang alat pemberi isyarat lalu lintas di Kota Kediri jalur alternatif petunjuk sebanyak 26 titik lokasi dan saat ini sudah di pasang.
Pengalihan arus berdasarkan klasifikasi kendaraan pribadi dan angkutan barang yang dari arah Surabaya mau menuju ke Tulungagung bisa langsung mas (Sid)