Beranda Headline

Kades Sumadi : Bersih Desa Masih Dilestarikan Bersama Masyarakat Kendung

 

Suksesi Nasional Ngawi – Pelestarian Adat Istiadat Bersih Desa yang masih di laksanakan setiap tahun oleh warga masyarakat Jawa dan merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang, semua ini demi menjaga kelesterain budaya, yang selama ini hampir punah.

Bersih Desa merupakan slametan atau upacara adat istiadat jawa untuk memberikan sesaji kepada danyangdesa, Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga untuk menyumbangkan makanan.

Tari Tayup Ciri Khas Kesenian Kabupaten Ngawi

Hasil pertanian atau  bersih desa dilakukan oleh masyarakat dusun untuk membersihkan desa dari roh-roh jahat yang mengganggu dan ini dilaksanakan setahun sekali.

Seperti yang di laksanakan Pemdes Kendung, Kecamatan Kwadungan bersama warga masyarakat desa berkumpul di sendang / punden atau tempat yang di anggap bersejarah untuk melaksanakan doa bersama untuk para leluhur yang menurut cerita dari sesepuh dan tokoh desa merupakan cikal bakal Desa ,

Baca Juga :  Memperlancar Sarana Dan Prasarana, DPUPR Kabupaten Ngawi Melakukan Pengerjaan Rekontruksi Jalan Kendung - Kwadungan

Sejarah saat bersih desa kendung dengan tradisi tari gaple, yang mana di percayai masyarakat sebagai sejarah desa , dan dilanjudkan dengan tari tayub yang menjadi ciri khas saat bersih desa

Sumadi Kades Kendung saat membuka acara bersih desa mengatakan, tujuan bersih desa tak lain berdoa kepada Alloh SWT sekaligus memohom agar warga masyarakat kendung di berikan kesehatan, keberkahan dan di jauhkan dari balak ,” kata Sumadi kepada awak media Jumat (08/07/2023).

Masih kata Sumadi, kita berkumpul di punden ini ,mendoakan agar para pejuang atau leluhur yang cikal bakal desa kendung di berikan kelayakan yang selama ini secara tidak langsung bisa mengayomi masyarakat desa

Baca Juga :  Persela All Star Inspirator Sepak Bola Lamongan

kita bersama – sama berdoa agar desa kendung mendapatkan keberkahan dan dijauhkan dari sengkolo, masyarakat bisa ayem – tentrem ,Guyub rukun bersama – sama bangun desa kendung lebih baik dari yang sudah terbaik” paparnya

Kades juga menjelaskan Tradisi kenduri atau doa bersama di punden maupun tempat yang di keramatkan merupakan suatu adat istiadat bagi masyarakat yang masih melekat disaat acara Sedekah bumi atau bersih desa.

“Peninggalan leluhur kuno ini masih dilestarikan oleh masyarakat sekarang, bersih desa merupakan nguri – nguri adat istiadat dan melestarikan seni budaya Tari lengen Bekso atau tayuban dan arak-arak an tumpeng dari hasil pertanian yang selalu menjadi ciri khas saat bersih desa.

Baca Juga :  Forkopimda Jatim Gelar Rakor Percepatan Penanganan COVID -19

Dimana di yakini punden maupun sendang merupakan petilasan yang masih terwujud dari nenek moyang kita yang terdahulu, Pelaksanaan Doa bersama di lakukan di dua tempat, dan menjadi khas dari bersih desa kendung tari gaple dan tayub sebagai awal acara setelah diadakan doa bersama “pungkasnya. (mar)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini