Suksesi Nasional, Magetan – Nguri – nguri dan melestarian budaya tari Tayub dan doa bersama merupakan tradisi Pemerintah Desa (Pemdes) dan masyarakat desa Blaran saat adat istiadat bersih desa atau disebut nyadranan yang berlangsung di Punden.
Bersih Desa merupakan slametan atau upacara adat Jawa untuk memberikan sesaji kepada danyang desa. Warga berbondong – bondong membawa tumpeng atau ambengan/Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga untuk menyumbangkan makanan di bawa kepunden.
Sendang atau tempat yang di anggap dikeramatkan,Bersih desa dilakukan oleh masyarakat dusun untuk membersihkan desa dari roh-roh jahat yang mengganggu dan berdoa untuk mendoakan leluhur yang cikal bakali desa
Triono selaku Kepala desa (Kades) Blaran mengutarakan tujuan bersih desa dalam sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat atas kehadirannya di punden/sendang ungtuk melestarikan adat istiadat yang menjadi peninggalan nenek moyang (leluhur) Selasa (29/09/2023)
Alhamdulillah tahun ini kita bisa melaksanakan tradisi adat istiadat dengan meriah dari tahun sebelumnya. Dimana sudah dua tahun lebih saat Covid -19 , negara kita kena pagebluk adat istiadat bersih desa ini di batasi.
“Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT , dimana dua tahun lebih pagebluk melanda negara kita, oleh karena itu saya mengajak masyarakat untuk berdoa kepada Allah SWT agar desa Jonggrang di jauhkan dari balak, sengkolo, pagebluk.
Saya berharap masyarakat bisa guyub rukun, bergotong royong untuk perubahan dan bareng-bareng membangun desa Blaran.” ungkapnya.
Pihaknya juga menyampaikan tari Gamyong atau Tayub ini merupakan tradisi dari leluhur yang harus dilestarikan.
“Saya mengajak masyarakat ke sendang /punden ini merupakan sebagai tradisi peninggalan leluhur yang di wariskan kepada kita, dilaksanakan tasyakuran untuk wujud syukur kepada Allah atas limpahan rahmat yang telah di berikan kepada kita semua, (Rahmat kesehatan dan riski )dan disini kita mendoakan leluhur yang telah memperjuangkan desa atau yang cikal bakal desa (pedanyangan),” pungkasnya. (yen)