Suksesi Nasional, Surabaya — Kapolrestabes Surabaya Kombespol Akhmad Yusep Gunawan bersama Dirbinmas Polda Jatim Kombespol Asep Irpan R mendampingi Guberbur Jatim Khofifah Indar Parawansq menghadiri pameran Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berlangsung di Grand City, Rabu (15/9/2021).
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dengan semangat 45 seluruh pelaku UMKM bisa bangkit. Dan sekarang membangun optimisme dan selalu berprasangka baik. Terutama di masa pandemi covid yang mulai meredah di Jatim.
“Bagi warga Jatim kita akan bangkit dan COVID- 19 bisa kita kendalikan. Perekonomian di Jatim akan terus meningkat, kesejahtraan masyarakat akan terus membaik. Dan menjaga Jatim tetap kondusif, guyub, dan rukun,”jelas Khofifah.
Khofifah mengungkapkan, momentum bulan Januari meski pada bulan Maret, Mei, Juni UMKM di Jatim sangat melandai sekali. Bulan Juni sudah ada konsebvasi varian COVID – 19 varian Delta, dan Juni mengalami lonjakan eksponensial, minggu pertama di bulan Agustus sudah mulai bisa mengendalikannya.
Terbukti, berdasarkann asesman Kementrian Kesehatan dari 38 kabupaten di Jatim, 6 di antaranya masuk level 1. Turunnya level telah dirilis pada 13 September.
“Bayangkan di Jawa Tengah baru satu kabupaten, Jabar 2 kabupaten. Hal ini dikarenakan kekompakan, sinergi dari Forkopimda Jatim, TNI-Polri dan masyarakat, sehingga level 1 ada enam kabupaten, untuk level 2 ada 19 kabupaten, level 4 ada 13 kabupaten, dan zero level 4,” ungkapnya.
Penilaian Khofifah kolaborasi vaksinasi ditunjukkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di kampus-kampus di Jatim. Jadi tidak hanya mengawasi keuangan, tapi keliling mengadakan vaksinasi terhadap pelaku UMKM dan koperasi.
TNI-Polri juga trracing melalui Babinsa dan bhabinkamtibmas diketahui mencapai 1:15, tapi sekarang sudah mencapai 14,59 dan ini hampir mendekati standar WHO.
Standar bed occupancy rate (BOR), dari WHO tidak boleh di atas 60 persen. Jatim pernah melampaui 60 persen. “Saat ini bisa dilihat BOR di rumah sakit di Jatim sangat jauh dari 60 persen per minggunya. Persisnya 14,85 jumlah perbandingannya,” beber Khofifah.
Khofifah berpesan agar dijaga prokes, maka bangkitlah perekonomian, UMKM di Jatim. Ekonomi sudah digas, maka juga direm, jarak interaksi harus dijaga. Terbukti dengan diikuti melandainya pandemi COVID – 19 di Jatim.
Andalan Jatim makanan dan minuman, maka kualitasnya diperhatikan terutama impor ke beberapa negara. Ada Ekosistem saat ini masih dibangun Jatim, pendamping terhadap pelaku UMKM juga perlu diperhatikan, terutama bantuan modal,” tegas Khofifah.(rus)