Suksesi Nasional, Sumenep – Prediksi BMKG Stasiun Meterereologi Kelas 1 Juanda, Sidoarjo tentang Prakiraan Musim Hujan Tahun 2022, memerlukan adanya status siaga darurat bencana hidrometeorologi. Menyikapi realitas ini, BPBD Kabupaten Sumenep melaksanakan apel Gelar Pasukan Siaga Bencana dengan melibatkan berbagai stakeholder, seperti Polres, TNI, Satpol-PP, Basarnas, PMI, Dinas Kesehatan dan berbagai elemen lain untuk bersama sama membangun kesiapsiagaan dalam menghadapi darurat bencana metereologi ini.
Harapan Bupati Sumenep dalam acara apel gelar pasukan siaga bencana tersebut ini, bahwa dalam rangka kesiapsiagaan ini perlu ada latihan bersama untuk mempersiapkan diri dan melatih masyarakat untuk siap dalam menghadapi bencana. Artinya, bahwa edukasi terhadap masyarakat dalam rangka mitigasi bencana perlu terus dilakukan sehingga masyarakat sadar bahwa kesiapsiagaan ini penting agar kita bisa harmoni dan tangguh terhadap bencana yang akan terjadi. Meskipun setiap orang pasti berharap dan berdoa semoga dijauhkan dari bencana, tetapi siap siaga terhadap bencana itu niscaya.
Apa yang telah terjadi akhir-akhir ini di beberapa daerah di Indonesia, khususnya di Jawa Timur telah memberikan penyadaran bahwa kesiapsiagaan menghadapi bencana ini harus tetap terjaga.
Seperti yang disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Sumenep melalui Sekretaris BPBD, bahwa BPBD Sumenep selama ini telah banyak melakukan upaya mitigasi bencana dengan berbagai kegiatan.
Pertama, upaya membangun desa tangguh bencana (DESTANA). Di sini BPBD berkoordinasi dengan pihak desa bersama dengan relawan desa belajar bersama bagaimana bisa harmonis dengan bencana. Dalam konteks ini pihak BPBD mengandeng BPBD provinsi maupun pihak perguruan tinggi bersama sama mengedukasi masyarakat agar mereka bisa siap dan tidak panik dengan adanya bencana di sekitar kita yang datangnya belum pernah diketahui kapan. Tetapi yang jelas kesiapsiagaan kita menghadapi bencana perlu terus dikuatkan khususnya kepada masyarakat.
Kedua, Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Sosialisasi ini bertujuan agar anak-anak dan para guru di lingkungan sekolah juga bisa tereduksi agar mereka juga memiliki pengetahuan tentang kebencanaan sehingga mereka juga bisa siapsiaga terhadap bencana yang akan melanda kita.
Ketiga, BPBD juga bersama dengan BMKG melaksanakan kegiatan sekolah lapang gempa bumi. Di sini kita berusaha mengedukasi pihak terkait terutama pihak sekolah dalam konteks kebencanaan gempa bumi.
Lebih lanjut disampaikan bahwa untuk kabupaten Sumenep alhamdulillah masih belum ada bencana yang berskala besar yang sampai mengakibatkan lumpuhnya kehidupan masyarakat dari berbagai sektor seperti gempa dengan skala tinggi dan diikuti sunami, atau letusan gunung seperti yang terjadi di beberapa tempat di Indonesia dsb. Mudah-mudahan tidak terjadi. Hanya saja, saya selalu menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dengan berbagai kejadian bencana seperti angin puting beliung, tanah longsor, banjir rob, yang memang selama ini sering terjadi di Sumenep. Ang