Suksesi Nasional, Madiun – Kegiatan Pembinaan Kemampuan Ketrampilan Kerja Masyarakat melalui Pelatihan Pengembangan Pangan Local (Pelatihan Olahan Pangan Hasil Ternak) Secara resmi dibuka oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun Penta Dawami Ragil Saputro, di Aula RM Kampung Sawah Desa Sumberbening Kecamatan Balerejo Kamis (12/11/2020).
Hadir pada Kegiatan pelatihan Kelompok Wanita Tani Se-Kabupaten Madiun yang diprakarsai Dinas Ketanan Pangan dan TP PKK Kabupten Madiun diantaranya, Ketua dan wakil Ketua TP PKK, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun, para peserta pelatihan olahan hasil ternak Kecamatan se Kabupaten Madiun serta Tim Indonesion chef Madiun beserta para tamu undangan lainnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupten Madiun , drh Lilin Syarifah Aniesah dalam laporan Kepanitiaan menjelaskan, maksud dan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kreatifitas penyajian menu keluarga yang Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) dengan memanfaatkan potensi pekarangan/local.
Nah, tujuan berikutnya selain meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk menciptakan kreasi menu dan resep baru dengan menggunakan bahan lokal sebagai bahan baku, juga diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan potensi bahan lokal untuk meningkatkan nilai jual,” ujar Lilin Syarifah.
Disamping itu juga untuk meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani dengan mengoptimalkan olahan pangan lokal yang ada diwilayah mereka, serta meningkatkan kesempatan dan peluang usaha bagi kelompok wanita tani.
Pada kesempatan tersebut Lilin Syarifah juga mengungkapkan bahwa kegiatan yang bersumber dari anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dilaksanakan tiga gelombang, yang perdana Di RM. Icha Orient Tarzan Saradan pada tanggal 3 sampai 4 November 2020, dengan bahan dasar olahan lokal Sukun.
Yang kedua di RM. Kampung Sawah tanggal pada tanggal 9 sampai 10 November 2020 dengan bahan olahan pangan lokal bekatul yang ketiga, hari ini dan besok di RM. Kampung Sawah tanggal 12 -13 November 2020, dengan bahan olahan pangan hasil ternak.
Adapun peserta pada periode pertama diikuti 30 orang Anggota Kelompok Wanita Tani terdiri dari perwakilan Kecamatan Pilangkenceng, Kecamatan Mejayan, yang kedua Kecamatan Saradan dan Kecamatan Gemarang diikuti 30 orang peserta.
Adapun kegiatan hari ini diikuti 30 orang terdiri dari Anggota Kelompok Wanita Tani perwakilan kecamatan Sawahan, Wonoasri dan Kecamatan Balerejo. Kemudian akan diikuti 30 orang perwakilan dari 15 Kecamatan, calon peserta Lomba Olahan hasil ternak yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 18 November 2020 di Pendopo Ronggo Djumeno,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun Ibu Penta Dawami Ragil Saputro, saat mengawali kata sambutan menyampaikan arahan bahwa untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, hendaknya dimulai dari ketahanan pangan dalam lingkungan keluarga. Hal tersebut menurutnya karena keluarga merupakan basis sendi kehidupan.
Saya menyadari betapa pentingnya ketahanan pangan bagi sebuah keluarga, berawal dari pentingnya pangan bagi kelangsungan hidup manusia dan kecerdasan generasi kita. Karena itulah peningkatan kesadaran bagi masyarakat tentang pentingnya menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman merupakan tanggung jawab kita bersama, dengan mewujudkan ketahanan pangan ditingkatan keluarga,” jelasnya.
Lebih lanjut ketua TPKK Kabupaten Madiun menyampaikan, bahwa dalam rangka mendukung dan memperingati Hari Pangan Sedunia ke-38. Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun bekerjasama melakukan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal
Diuraikan, salah satu faktor yang mempengaruhi terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas adalah konsumsi pangan. Bukti empiris menunjukkan bahwa kualitas SDM sangat ditentukan oleh status gizi yang baik, dimana status gizi yang baik ditentukan oleh jumlah asupan pangan yang dikonsumsi.
Permasalahan gizi merupakan permasalahan di hampir seluruh negara di dunia, baik itu merupakan kekurangan gizi maupun kelebihan gizi yang berupa gizi makro maupun gizi mikro. Adapun Salah satu penyebab dari permasalahan gizi tersebut adalah pola konsumsi yang salah,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Istri Bupati Madiun juga menegaskan bahwa masalah gizi yang saat ini menjadi focus perhatian pemerintah adalah Stunting’ yaitu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek pada usianya.
Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita.
Diujung kata sambutannya Ibu Penta Dawami mengemukakan, ide bahwa dari Kegiatan ini, PKK melalui Kelompok kerja (POKJA) III ingin membangun kesadaran kaum perempuan.
Kaum ibu sebagai penyedia menu keluarga tentang pentingnya ketahanan pangan, dengan cara meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka tentang penganekaragaman pangan, memotivasi dan mendorong mereka dalam tindakan nyata untuk mencintai dan melestarikan keanekaragaman pangan lokal yang ada.
Sehingga Harapan kami Pelatihan ini tidak hanya sekedar hadir mengikuti pelatihan tapi harus diterapkan dalam penyajian menu keluarga sehari hari.
Dengan berinovasi cara penyajian dan meramu, cita rasa dan variasi menu yang menarik anak-anak yang tidak menyukai bahan pangan hasil ternak tanpa sadar akan tertarik mengkonsumsinya,” pungkasnya .(sur/adv)