Suksesi Nasional, NTT – Kita semua tentu mendambakan cinta yang suci nan tulus selamanya bukan hanya dalam angan-angan namun pada kenyataan hidup. Kedambaan itu telah dimiliki dan direngkuh oleh sepasang suami istri Pius Hami dan Klemensia Dangku di Golo Munta Desa Beamese kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Betapa indah dan mengesankan sepasang suami istri Pius Hami dan Klemensia Dangku merayakan misa syukur penuh hikmat dalam usia 50 tahun pernikahan suci pada hari Sabtu tanggal 10 Agustus 2024 di halaman rumah kediamannya di Golo Munta Munta desa Beamese, kecamatan Cibal.
Misa Kudus ulang tahun pernikahan dipimpin oleh Romo Ino Dangku,Pr yang merupakan ponakan dari kedua pasutri tersebut.
Dalam suasana penuh keceriaan dan sukacita Romo Ino Dangku,Pr berkotbah sembari melantunkan lagu-lagu nostalgia menghiasi suasana penuh bahagia dalam perayaan Ekaristi syukuran yang menghantar umat tersenyum simpul.
Dalam kotbahnya Rm Ino Dangku, mengatakan bahwa om Pius Hami dan Tanta Ensi (sapaan manis) ibu Klemensia Dangku adalah titipan Allah melalui kedua orang tua masing masing yang dibesarkan dalam kemuliaan Allah di tengah-tengah keluarga; merupakan ‘emas’ yang tidak akan karat dalam kelembaban udara di tengah dunia.
Hati om Pius dan Tanta Ensi tidak akan karat dalam panorama kehidupan dunia yang kian berubah penuh tantangan dan cobaan. Mereka tetap tegar menghadapi situasi zaman seiring dengan kemajuan teknologi dunia yang pesat.
Dalam suasana cinta kasih keduanya dapat memelihara buah buah kasih yang dititipkan Allah kepada mereka yang berjumlah sembilan (9), 2 orang meninggal dunia dan cucu berjumlah 13 orang. Ketujuh putranya berhasil dalam menggapai cita-cita hingga menyandang sarjana.
Dalam perayaan Ekaristi Kudus HUT pernikahan kedua orang, ketujuh bersaudara dan 13 orang Cucu semuanya hadir.
Situasi dan kondisi kehidupan berkeluarga selalu dibawa dalam doa hingga dalam rumah disiapkan khusus ruang khusus untuk tempat berdoa sebagai altar kecil dalam rumah. Sungguh luar biasa, kata Romo Ino mengakhiri kothbahnya.
Hadir dalam perayaan Ekaristi Suci ulang tahun pernikahan itu adalah keluarga dari kedua pasutri, para tokoh masyarakat dalam wilayah desa Beamese serta anak kandung dan cucu cucu, hingga memadati kemah perayaan kurang-lebih 500 orang.
Kesempatan terpisah setelah usai perayaan Ekaristi; awak media menanyakan anak sulung dan anak bungsu sebagai representatif dari ketujuh bersaudara, dengan bertanya bagaimanakah perasaan saudara berdua ketika peristiwa HUT 50 tahun pernikahan ini terjadi pada hari ini.
Levi; sapaan sayang anak sulung dari Pius Hami dan Klemensia Dangku mengatakan bahwa kami merasa terharu, merasa bahagia, merasa terkesan serta terpanggil untuk kami harus mengikuti jejak kedua orang tua yang telah memelihara kami penuh dengan kasih sayang yang tidak pernah mengeluh dan putus asa dalam membesarkan kami.
Kedua orang tua kami adalah pekerja keras untuk menafkahi kami sekeluarga hingga menyekolahkan kami dengan kesabaran dan ketabahan hati dalam menyikapi karakter serta perilaku kami yang kian beda antara satu dan yang lain. Itulah yang mencontohi kami sebagai anak anak mereka.
Hal yang sama juga diutarakan Eman, putra bungsu mereka, membeberkan perasaan dan hal yang sama seperti yang telah dituturkan oleh Levi Hami; sembari menutup penuturan mereka dengan doa dan harapan agar kedua orang tua selalu diberikan kesehatan jiwa dan raga serta usia yang panjang. Tutup Levi dan Eman.
Sungguh hal yang luar biasa peristiwa perayaan pesta emas pernikahan dalam usia 50 tahun proses perjalanan mengarungi bahtera kehidupan rumah tangga bagi kedua sejoli yang masih segar bugar penuh ceriah.
Menjadi inspirasi bagi kita semua dalam perayaan ini hingga kita membawanya dalam doa agar kita semua diberikan kesehatan jasmani dan rohani serta usia yang panjang.
Menutup perayaan perwakilan keluarga, Yos Tote Mbejok, menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf jika ada yang kurang berkenan, tutupnya.
(Yos Geong dan Tim NTT)