Diduga Terkait Dampak Marger
Suksesi Nasional, Surabaya – Menelusuri sejumlah dermaga di Pelabuhan Tanjung Perak kini terkesan semakin semrawut. Dermaga Kalimas merupakan dermaga cagar budaya bersejarah yang dahulu selalu ramai, namun kini bagai dermaga tua yang tak terawat.
Kesibukan di Pelabuhan Kalimas kini sudah berganti dimana tampak setiap hari sederetan truk trailer berbaris parkir di lahan kosong ex pembongkaran gudang.
Bukan untuk mengangkut atau menurunkan muatan yang hendak dikapalkan terapi difungsikan untuk bengkel truk. Pelabuhan Kalimas sudah berubah fungsi merangkap dermaga parkir kendaraan berat dan bengkel insidentil.
Kegiatan renovasi rutin di Dermaga Kalimas adalah perbaikan tembok pembatas yang hampir setiap tahun dilakukan yang diduga merupakan proyek titipan oknum. Sementara jalan lintas disekitar dermaga terkesan kurang mendapat perhatian. Dimana sebelum PT Pelindo III merger, aktivitas di Dermaga Kalimas cukup ramai, terawat namun kini memprihatinkan.
Selanjutnya, menelusuri Dermaga Jamrud yang merupakan dermaga terluas dibanding beberapa dermaga lain di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Diduga terkait dampak merger, Dermaga Jamrud kini juga semakin semrawut dimana hampir setiap hari terlihat antrian panjang kenderaan roda empat besar dan kecil menunggu giliran masuk ke Dermaga Jamrud.
Hal ini kerap menimbulkan kemacetan panjang jalan menuju pelabuhan dan diperparah dengan seringnya truk mengalami kerusakan, terguling atau insiden lain. Tidak jarang pakir truk yang menunggu antrian hingga berjam-jam dan berlapis dua, parkir di sisi jalan.
Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Operasi, dan Usaha Kepelabuhanan Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Perak Nanang Afandi saat dikonfirmasi awak media terkait antrian panjang truk yang sering terjadi mengatakan bahwa hal tersebut sudah diatur sesuai jadwal kapal Ro Ro yang akan berlabuh.
“Dulu kita memiliki panjang dermaga sandar kapal Ro Ro hanya 400 meter dan sekarang sudah 520 meter, jika harus antri berarti pengguna jasa semakin meningkat”, jelas Nanang Selasa (12/09/2023).
Saat ini menurut Nanang, kapal Ro Ro yang bersandar di Jamrud merupakan kapal-kapal besar yang mampu mengangkut puluhan hingga ratusan kendaraan.
“Sekarang ada sekitar 39 kapal Ro Ro yang rutin sandar di Jamrud dan setiap melakukan muat kendaraan secara antri sesuai jadwal memakan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 4 jam”, tambahnya.
Sementara itu Humas Pelindo Tanjung Perak saat dihubungi via Whatsapp tidak menjawab dan tidak memberikan klarifikasi apapun.
Selain aktif menjalankan kegiatan pengelolaan pelabuhan dan fasilitas pendukung lain yang diperlukan dalam kegiatan kepelabuhanan, tentu kesemrawutan pelabuhan menjadi tanggung jawab Pelindo untuk membenah. bersambung. (Dungs)