Kripik Kulit Ikan Patin Lamongan Sampai Tangan Jokowi.
Suksesi Nasional, Lamongan-
Kulit ikan patin di tangan Pasutri asal Desa Waruwetan Kecamatan Pucuk Achmad Zanuar dan sang istri Elinda Eka Nurcahya menjadi camilan yang menarik, bahkan besok akan terbang ke Jakarta untuk mengikuti pameran UMKM yang diselenggarakan PT Harapan Bangsa Kita yang dipelopori oleh Kaesang Pangarep dan akan dihadiri oleh Presiden Jokowi pada esok hari (25/11).
Menurut Elinda Eka Nurcahya, produk kulit ikan patin dengan merek dagang “Nyonya Patin” ini terpilih bersama lima produk UMKM lainnya, dan menjadi satu-satunya produk yang berasal dari Jawa Timur.
“Nyonya Patin ini masuk dalam top 25 produk UMKM yang diselenggarakan oleh salahsatu marketplace dan sekarang akhirnya terpilih mengikuti pameran tersebut,” ungkap Elinda.
Elinda menyebutkan bahwa Nyonya Patin yang berdiri sejak tahun 2018 tersebut awalnya hanya di produksi untuk dijual di sekitar tempat tinggalnya saja. Namun saat ini sudah berkembang dan memiliki konsumen di hampir seluruh wilayah di Indonesia bahkan menjangkau pasar internasional seperti Srilangka, Turki, Singapura bahkan Arab Saudi.
“Melalui teman-teman saya yang banyak tersebar di luar negeri awalnya hanya pesan lalu banyak peminatnya sampai sekarang. Bahkan yang di Arab Saudi sudah order kedua kalinya tapi karena pandemi jadi masih delay. Meskipun tidak banyak, Alhamdulillah sekarang ini juga melayani dari Belanda,” imbuhnya.
Nyonya Patin juga memberdayakan tetangga serta masyarakat lokal sebagai nilai tambah penghasilan yang dapat memberi efek positif berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. Elinda juga menambahkan bahwa untuk pemasarannya Nyonya Patin telah bekerjasama dengan marketplace untuk memudahkan konsumen.
Ide untuk membuat keripik kulit ikan patin tersebut muncul ketika Sang suami, Zanuar bekerja di salah satu perusahaan penyedia jasa pengiriman ikan. Ketika sang suami mengirim ikan ke salah satu perusahaan, dia melihat ikan-ikan hanya diambil dagingnya saja, sementara kulitnya dikupas dan dipisahkan. Dari situlah akhirnya ide untuk mengolah kulit ikan patin supaya punya nilai ekonomis tercetus.
“Waktu itu, suami pulang bawa kulit ikan patin sebagai hadiah ulang tahun saya. Kemudian kulit ikan patin itu kita proses dan memulai lagi usaha baru dan saya bikin merk nyonya patin,” kenang Elinda.
Menurut Elinda, dirinya tidak mengalami kendala dalam proses pembuatan keripik kulit ikan patin, karena selain bahan bakunya yang cukup melimpah, proses pengolahannya juga cukup mudah.
“Proses pembuatannya cukup sederhana, kulit ikan patin dicuci berulang kali sampai benar-benar bersih, kemudian dibumbui hingga merata, lalu digoreng,” tandasnya.
Keripik kulit ikan patin Nyonya Patin tersedia dalam 3 varian rasa, yaitu rasa original, sapi panggang dan rasa telur asin. Harganya juga terjangkau, untuk varian original dan sapi panggang dibanderol Rp 25 ribu dan varian telur asin seharga Rp 40 ribu dengan kemasan 160 gram. Sebelumnya produk ini menarik Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat berkunjung ke Surabaya.
Bupati Yes yang berkesempatan langsung mendatangi tempat produksi Nyonya Patin, Selasa (23/11) mengungkapkan bahwa ini bisa dijadikan motivasi bagi para penguasaha atau UMKM di Lamongan.
“Alhamdulillah produk Lamongan bisa diterima di luar daerah bahkan sampai mancanegara. Ini bukti bahwa UMKM kita bisa bangkit di saat pandemi,” ungkap Bupati Yes.
Membawa serta Kepala Disperindag dan Kepala Dinas Koperasi, Bupati Yes melihat peluang usaha tersebut untuk semakin dikembangkan.
“Disperindag dan Dinas Koperasi akan melakukan pembinaan lebih lanjut, baik dari sisi produksi, pengemasan dan juga pemasaran untuk membangkitkan UMKM di Lamongan, membangkitkan kembali geliat perekonomian di Lamongan,” imbuh Bupati Yes.(rul)