Suksesi nasional Tulungagung – pembelajaran tatap muka (PTM) perdana di Tulungagung digelar pada 9 September 2021. Sekolah telah mengantongi ijin tatap muka untuk bisa melaksanakan PTM, Pembelajaran sebelumnya dilakukan lewat daring dikarenakan adanya pandemi Covid-19.
Semua persiapan PTM meliputi sarana prasarana protokol kesehatan, salah satunya di SDN Kepuh 2 sudah melalui SOP dinas kesehatan setempat.
“Sesuai dengan instruksi dari Dinas Pendidikan, sekolah kami mulai mengelar pembelajaran tatap muka terbatas yang di mulai hari Kamis kemarin (09/09/21),” kata Kepala sekolah SDN Kepuh 2 Drs Suprianto S.Pd, SD Sabtu (25/9).
SDN 2 Kepuh Kecamatan Boyolangu adalah salah satu yang menggelar pembelajaran tatap muka, di mana sebelumnya pembelajaran dilakukan lewat Daring karena adanya pandemi Covid-19.
Suprianto selaku kepala sekolah mengungkapkan bahwa sebelum PTM terbatas dilakukan, sekolah diharuskan membuat prosedur operasional standar, melengkapi sarana prasarana, hingga menyemprot ruangan kelas dengan disinfektan. Hal itu dilakukan untuk menjamin kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan para siswa.
Pihak sekolah tidak akan menghalangi para orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk mengikuti PTM dan lebih memilih PJJ, namun ditegaskan oleh kepala sekolah, hampir semua orang tua senang dengan PTM, ungkapnya.
Masih menurut Suprianto S.Pd.SD, dalam PTM siswa membawa bekal dari rumah, karena kantin sekolah ditutup. Siswa diwajibkan menerapkan protokol kesehatan selama berada di sekolah.
Sekolah telah menyiapkan skema dan sistem pembelajaran tatap muka yang relatif aman dari potensi penyebaran COVID-19, mulai dari penyiapan perlengkapan cuci tangan, pengukur suhu sebelum masuk sekolah, hingga pengaturan tempat duduk siswa di setiap ruang kelas. “Persiapan sudah bagus, jaraknya sudah ditata sehingga siswa tidak kontak langsung dengan lainnya,” ujar Suprianto.
Kepala Sekolah mengaku, selama dilakasanakannya PTM hari pertama hingga sekarang berjalan sangat lancar
“Alhamdulillah aman lancar kemudian sudah mulai nyaman, berbeda dengan awal masuk PTM kemarin, karena anak-anak murid kebingungan sebab telah lama tak bersekolah jadi ada yang grogi,” ujarnya.
Kendati begitu, ia kembali menerangkan bahwa sebenarnya PTM ini tak dapat tergantikan karena lebih mudah untuk berinteraksi kepada anak murid.
“Dari siswa yang berjumlah 213, untuk pembelajaran tatap muka dan daring dilakukan 50 % untuk klas 1,3 dan 5 dimulai dari jam 07.30 hingga 09.30, sedangkan untuk klas 2, 4 dan 6 masuk jam 08.00 – 10.00, pembelajaran hanya dua jam, jadi anak-anak murid diminta datang dan langsung pulang tak ada jam istirahat, tutupnya ( al/ har )