Suksesi Nasional, Lamongan —
Kabupaten Lamongan masuk nominasi 10 besar dalam ajang penghargaan peduli ketahanan pangan 2023. Penghargaan yang digelar tingkat Provinsi Jawa Timur ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober lalu.
Dituturkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi ketahanan pangan merupakan salah satu potensi unggulan Lamongan. Karena sebelumnya Koto Soto sudah dinobatkan sebagai lumbung pangan nasional, dengan nilai produksi padi sebesar 1.211.821 ton.
“Kami telah menetapkan bahwa sektor pertanian menjadi potensi unggulan. Karena hasil yang diberikan cukup untuk menjamin ketahanan pangan dan menjamin kesejahteraan masyarakat Lamongan yang mayoritas berstatus petani,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes saat menerima tim verifikasi lapangan, Senin (23/10) di ruang Command Center Pemkab Lt.3.
Dihadapan tim penilai lapangan, Pak Yes mengungkapkan bahwa produksi pertanian memiliki kontribusi besar akan nilai pertumbuhan ekonomi Lamongan. Berdasarkan data 32,84% bidang pertanian sebagai penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
“Nilai pertumbuhan ekonomi Lamongan berada pada angka 5,56% di tahun 2022, yangmana salah satunya kontribusi dari sektor pertanian,” ungkapnya.
Selanjutnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lamongan Mohammad Wahyudi, menyampaikan bahwa untuk menjaga potensi ketahanan pangan di Kabupaten Lamongan telah dilakukan peningkatan kemandirian dan keberdayaan masyarakat dengan pembangunan afirmatif yang Pro-Growth, Pro-Job, Pro-Gender dan Pro-Poor, mendorong kemandirian dan peningkatan aktivitas ekonomi sektor unggulan, peningkatan kapasitas dan optimalisasi pemberdayaan petani, peternak dan nelayan serta kualitas kelembagaan kelompok, optimalisasi fasilitasi peningkatan nilai tambah produk pertanian, perikanan dan peternakan, optimalisasi fasilitasi pemasaran produk pertanian, perikanan dan peternakan, peningkatan sarana dan prasarana dalam rangka menekan biaya produksi, dan menggelorakan Gerakan Kawasan Rumah Pangan Lestari.
“Produktivitas padi di Lamongan tahun 2022 mencapai 1.211.822 ton, untuk jagung sebesar 558,666 ton, dan kedelai 11.875 ton. Kami juga memiliki 200 lumbung pangan yang tersebar di setiap wilayah. Untuk mempertahankan ketahanan pangan tentu ditunjang adanya inovasi, pembekalan petani, dan fasilitasi,” jelas Wahyudi.
Antisipasi pengurangan lahan pertanian juga terus dilakukan bersama Dinas Perkim dan Cipta Karya hingga Bapeda Lamongan untuk penetapan lahan hijau. Karena pertumbuhan penduduk yang terus melaju akan berdampak pada pengurangan lahan pertanian.
Dalam penyampaian maksud dan tujuan Ketua tim penilai verifikasi Lamongan Teguh Sudarto menuturkan bahwa kedatangannya akan melihat secara laksanakan kondisi pertanian yang ada di Kabupaten Lamongan. Selain itu Teguh juga mengapresiasi adanya 200 lumbung pangan di Kabupaten Lamongan, terlebih mayoritas berasal dari swadaya masyarakat.
“Secara data administrasi Lamongan berhasil lolos di 10 besar. Namun untuk penetapan pengharagaan kita perlu lakukan verifikasi lapangan untuk mengetahui data real,” tutur Teguh.(rul)