Suksesi Nasional, MAGETAN –Pelestarian Adat Istiadat Bersih Desa hingga saat masih tetap diperingati setiap tahun oleh warga masyarakat Pulau Jawa.
Hal ini merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang, dan juga demi menjaga kelesterain budaya, yang selama ini hampir punah.
Bersih Desa merupakan slametan atau upacara adat istiadat Jawa untuk memberikan sesaji kepada danyang desa.
Sesaji berasal dari hasil panen dan kewajiban setiap keluarga untuk menyumbangkan makanan. Bersih desa dilakukan oleh masyarakat dusun untuk membersihkan desa dari roh-roh jahat yang mengganggu dan ini dilaksanakan setahun sekali.
Seperti yang dilakukan Pemerintah ( Pemdes) Jonggrang Kecamatan Barat Kabupaten Magetan Jawa Timur.
Mereka berkumpul di sendang /punden (sumber mata air ) atau tempat yang di anggap bersejarah (petilasan) untuk melaksanakan doa bersama untuk para leluhur yang menurut cerita dari sesepuh dan tokoh desa merupakan cikal bakal Desa Jonggrang.
Sebagai puncak acara nanti akan digelar pagelaran wayang kulit di punden Sumber Agung dengan Ki Dalang Putut dari Purwodadi
Warsito Kades Jonggrang saat membuka acara bersih desa mengatakan, tujuan bersih desa tak lain berdoa kepada Allah SWT sekaligus memohom agar warga masyarakat Jonggrang di berikan kesehatan, keberkahan dan di jauhkan dari balak jangan di artikan yang bukan- bukan atau di sangkutkan dengan keyakinan,” ucap Warsito kepada awak media Senin (26/08/2024)
Masih kata Warsito, kita berkumpul di punden ini , mendoakan agar para pejuang atau leluhur yang cikal bakal desa Jonggrang di berikan kelayakan yang selama ini secara tidak langsung bisa mengayomi masyarakat desa Jonggrang.
Kita bersama – sama berdoa agar desa Jonggrang mendapatkan keberkahan dan dijauhkan dari sengkolo, balak dan pagebluk, masyarakat bisa ayem – tentrem , Guyub rukun bersama – sama bangun desa Jonggrang lebih baik dari yang sudah terbaik” paparnya
Kades Jonggrang juga menjelaskan Tradisi kenduri atau doa bersama di punden maupun tempat yang di keramatkan merupakan suatu adat istiadat bagi masyarakat yang masih melekat disaat acara Sedekah bumi atau bersih desa.
“Peninggalan leluhur yang di wariskan ini masih dilestarikan oleh masyarakat sekarang, bersih desa merupakan nguri – nguri adat istiadat dan melestarikan seni budaya Tari lengen Bekso atau tayuban yang selalu menjadi ciri khas saat bersih desa.
Dimana di yakini Punden maupun sendang merupakan petilasan yang masih terwujud dari nenek moyang kita yang terdahulu.
Pelaksanaan doa bersama di lakukan di tiga tempat, karena di desa ini ada tiga punden dan menjadi khas dari bersih desa Jonggrang tari Tayub sebagai awal acara setelah diadakan doa bersama,“ pungkasnya.
Tradisi upacara adat istiadat bersih desa Jonggrang Kecamatan Barat ,dimana tradisinya sebelum dilaksanakan tasyakuran.
Kepala desa dan masyarakat melakukan tabur bungan dilanjutkan dengan cuci tangan, kaki dan muka di sendang petilasan.
Setelah doa bersama masyarakat di hibur dengan budaya tari Tayub. (mar)