Suksesi Nasional, NTT — Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Pengkaji Peneliti Demokrasi Masyarakat (LPPDM) NTT menggelar aksi damai di kantor Perumda Tirta Komodo Ruteng dan di depan kantor bupati Manggarai, Senin (13 /01/2025) pukul 9.00 – 12.00 siang WITA.
Dalam orasinya Marsel Nagus Ahang mendesak Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit untuk segera mencopot Direktur Perumda Tirta Komodo, Marsel Sudirman.
Hal ini diungkapkan Marsel Ahang sebab persoalan air minum di kota Ruteng terkadang tidak mengalir sehari dua hari bahkan beberapa hari.
“Air tidak mengalir tetapi pelanggan selalu bayar penuh, antara 300 ribu hingga 100 ribu lebih”, teriak mantan anggota DPRD kabupaten Manggarai ini.
Pria yang berprofesi Pengacara ini juga menuding direktur Perumda Tirta Komodo Ruteng memperkaya diri atas kepemilikan mobil baru di Perumda Tirta Komodo Ruteng.
“Kinerja Direktur Perumda Tirta Komodo Ruteng Marsel Sudirman itu sangat buruk karenanya harus dicopot dari jabatannya,” ungkapnya.
Dalam pernyataan sikapnya LPPDM menuntut ;
1. Mendesak bupati Manggarai sebagai pemilik modal untuk memberhentikan Marselinus Sudirman sebagai direktur PDAM Tirta Komodo Ruteng.
2. Mendesak bupati Manggarai sebagai pemilik modal untuk mengevaluasi kinerja perusahaan PDAM Tirta Komodo Ruteng.
3. Mendesak bupati untuk segera membentuk pansel pemilihan Dirut baru, direktur operasional dan direktur keuangan.
4. Meminta bupati untuk mengevaluasi kembali pemberian izin produksi air minum mineral kemasan di kabupaten Manggarai.
Di kantor bupati Manggarai, rombongan peserta aksi yang terdiri dari sekitar 10 orang ini diterima Sekda kabupaten Manggarai, Fansy Aldus Jahang, diruangan Ulumbu.
Direktur Perumda Tirta Komodo Ruteng, Marsel Sudirman kepada wartawan menjelaskan bahwa mengenai tuntutan pencopotan dirinya dari direktur Perumda Tirta Komodo Ruteng merupakan wewenang penuh bupati Manggarai.
“Hal itu bukan kewenangan kami”.
Kami menjelaskan secara teknis bahwa persoalan kekurangan debit air di Ruteng ini dari tahun ke tahun selalu sama yakni debit air selalu menurun.
Sebagai contoh, lanjutnya, debit air di Wae Reget di Leda, kelurahan Golo Dukal alami penurunan bulan Pebruari tahun 2023 debit air sebesar 8 liter per detik namun pada bulan Agustus tahun 2023 menurun hanya 7 liter per detik. Hal yang sama juga dialami di Wae Pong di Waso alami penurunan debit air per detik.
Marsel Sudirman juga menjelaskan kondisi keuangan Perumda Tirta Komodo menurut hasil audit Tim Independen dan BPKP RI bahwa kondisinya baik dan WTP dalam tiga tahun terakhir.
“Penilaian BPKP mencakup semua aspek di Perumda Tirta Komodo, baik keuangan, manajemen dan pelayanan pelanggan”, ungkap Marsel Sudirman.
Marsel menyebutkan Perumda Tirta Komodo selalu menempati posisi teratas di provinsi NTT dan nomor 7 dari 55 perusahaan air di wilayah IV meliputi Bali, NTB, Sulawesi dan Irian Barat, tutupnya. (Beni L)