Suksesi Nasional,Tulungagung — Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris SMP Kabupaten Tulungagung mengadakan workshop untuk anggotanya. Dalam kegiatan yang diadakan di Aula Dinas Pendidikan kabupaten Tulungagung tersebut, digelar selama tiga hari, yakni 2– 5 November 2023 dengan menerapkan program 32 jam.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Tulungagung, Rahadi P Bintara hadir langsung pada kegiatan ini. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa pembelajaran harus berbasis pada nilai dan kebutuhan kekinian.
Lebih lanjut, ia berharap guru-guru dapat menghasilkan karya untuk perubahan peserta didik . “Hal ini penting karena kita akan menyongsong Indonesia emas 2045,” ungkapnya.
Pipit menambahkan, dengan di adakannya workshop bisa meningkatkan pemahaman kepada Bapak/Ibu Guru bahasa Inggris tentang Kurikulum Merdeka, sehingga mampu mengimplementasikannya pada pembelajaran di kelas. Guru guru di harapkan bisa siap untuk terus bergerak meningkatkan kompetensi guru.
“Harapan kami, workshop kali ini akan menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran yakni TP (Tujuan Pembelajaran), ATP (Alur tujuan pembelajaran) dan modul ajar kurikulum merdeka untuk mata pelajaran Bahasa Inggris.
Perangkat tersebut nantinya akan dijadikan bekal dalam mengimplementasikan kurikulum di lembaga masing-masing,” ujar Pipit.
Beliau juga mengajak semua guru untuk terus belajar meningkatkan kemampuan mengajar dengan berbagai variasi mengajar ; baik dengan kolaborasi, penggunaan gadget dan pemanfaatan lingkungan sekitar, pungkasnya.
Ketua MGMP Bahasa Inggris, Zainul Muttaqin mengatakan, ada beberapa pembahasan dalam kegiatan tersebut, yakni analisis capaian belajar, tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran dan modul ajar bahasa Inggris dalam Kurikulum Merdeka.
Kegiatan yang diikuti 127 peserta tersebut dengan menghadirkan narasumber dari pengawas Provinsi Jawa Timur Mohammad Zainuri.
Zainul menjelaskan, kegiatan tersebut dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka dalam menganalisis capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan tujuan pembelajaran dalam menyusun modul ajar pada Kurikulum Merdeka.
Dengan harapan di tahun 2024 seluruh SMP di Indonesia, khususnya di Kabupaten Tulungagung bisa mampu mengimplementasikannya disetiap penyusunan modul ajar.
“Semoga kedepannya MGMP Bahasa Inggris bisa memberikan lebih banyak pelatihan-pelatihan dan juga workshop untuk kemajuan guru-guru, karena sejatinya tak ada ilmu yang sia-sia,” katanya.
Zainul menambahkan dengan keaktifan MGMP Bahasa Inggris SMP di Kabupaten Tulungagung, diharapkan guru sejatinya juga harus belajar demi memperbaharui pengetauannya yang kekinian, tutupnya.
Sesuai informasi yang diperoleh media ini, workshop MGMP yang berlangsung lancar dan sukses itu diikuti secara antusias oleh para peserta. Peserta memiliki semangat untuk mempersiapkan diri dalam menerapkan Kurikulum Merdeka yang baru saja diluncurkan pada awal tahun 2022 ini sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran yang sempat terganggu akibat pandemi Covid-19.
Sebab, seperti yang disampaikan pemangku kepentingan kurikulum Nasional, penerapan Kurikulum Merdeka memang diharapkan sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi krisis pembelajaran akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan juga peningkatan kesenjangan pembelajaran yang dialami peserta didik. (als/har)