Beranda Headline

Moment Natal, Pater Kletus Hekong : Peristiwa Allah Menjadi Manusia

 

 

Suksesi Nasional, NTT – Setiap tanggal 25 Desember setiap tahun umat Katolik di seluruh dunia merayakan Natal secara agung dan meriah. Dari kota hingga ke pelosok desa.

Peristiwa Natal yang terjadi 2000 tahun silam adalah peristiwa Allah menjadi manusia. Peristiwa Allah mau menyelamatkan manusia dari dosa-dosanya melalui kelahiran Sang Bayi Yesus di palungan.

Peristiwa Inkarnasi hendaknya menjadi moment kritik terhadap tindakan manusia yang suka membenci, menghina, memeras, memanipulasi bahkan membunuh dan menggugurkan kandungan.

Hal ini diungkapkan Pater Kletus Hekong, SVD mantan Rektor Seminari Tinggi Ledalero Maumere dalam kotbahnya di gereja St. Antonius Padua Paroki Rii Kecamatan Cibal pada Rabu, 25 Desember 2024.

Lebih lanjut pater Kletus mengatakan bahwa kelahiran Yesus Kristus sang Almasih adalah kelahiran yang dinantikan oleh umat kristiani di seluruh dunia.

Ada beberapa nilai yang terkandung dalam peristiwa kelahiran Sang Bayi Yesus di Betlehem, kata Pater Kletus yakni;

Pertama; Natal selalu menghadirkan kegembiraan serta sukacita bagi umat kristiani. Persiapan Natal dalam bentuk mendengarkan lagu rohani natal, menyiapkan liturgi dan koor yang menarik, membuat kandang natal di gereja, mengirim ucapan natal kepada keluarga, sahabat serta kenalan.

Baca Juga :  Pemdes Cermo Gelar Musdus danĀ  Penetapan RKP Tahun - 2024

Lalu memasang lampu lampu Natal, dan terutama menyatakan niat untuk meninggalkan perbuatan lama yang menyakitkan hati sesama dan merugikan diri atau menyucikan diri dengan mengaku dosa.

Menyiapkan hati yang lapang dalam menyambut kehadiran Yesus sang juru selamat dalam hati kita umat kristiani.

Menurut Nabi Zefanya ( Zef. 3: 14-15), pokok utama kegembiraan kita pada saat natal adalah karena Yahwe membatalkan hukuman abadi yang harus ditumpahkan kepada manusia sebagai tebusan atas dosa dosanya.

Suatu kegembiraan yang tak terlukiskan karena manusia telah dilepaskan dari bahaya kematian.

Penjelmaan Yesus menjadi manusia justru merupakan moment pembatalan kematian abadi manusia dari dosa-dosanya.

Kedua; Allah lahir sebagai manusia.Allah yang lahir itu adalah Sabda yang menjelma menjadi daging. Dengan menjelma menjadi daging, Allah tinggal, hidup, bekerja, berjuang, sepenanggungan dan senasib dengan manusia.

Baca Juga :  Cabuli Anak Bawah Umur, Pria Bancelok Diciduk Aparat Polres Sampang

Ketiga; Allah hadir dalam diri seorang bayi. Sosok bayi adalah sosok yang menarik. Semua orang dimuka bumi ini pasti merasa senang melihat dan memandang seorang bayi. Dengan hadir sebagai bayi; Tuhan telah hadir dalam bentuk yang menyentuh hati semua orang dan menyenangkan manusia.

Tuhan hadir sebagai orang kecil, yang bergantung dan yang rapuh serta sederhana. Jikalau manusia menolak kehadiran serta kelahiran seorang bayi, memperdagangkan bayi, membuang, menggugurkan bayi atau membunuh bayi, maka dia sedang tidak menghormati dan malah membunuh Allah yang hadir dalam sosok bayi.

Jikalau manusia menolak sesama yang menderita, meremehkan kaum kecil dan sederhana, maka itu artinya kita sedang menolak Allah yang mengidentifikasikan diri dengan yang kecil dan rapuh tak berdaya.

Keempat; Allah hadir dalam satu keluarga. Allah menjadi manusia dalam keluarga Maria dan Yosep. Dia tidak hadir diluar keluarga. Dengan memilih menjadi manusia dalam keluarga Maria dan Yosep, Allah menghormati lembaga keluarga.

Baca Juga :  Kapolsek Kota Sumenep, Pasang Benner Jelang Pilkades di Desa Kebunan

Allah memberi hormat kepada persekutuan suami – isteri melalui Maria dan Yosep. Dengan demikian Allah sedang memanggil keluarga untuk menjadi sarana keselamatan. Oleh karena itu, jika orang menghancurkan lembaga keluarga berarti dia sedang menghancurkan Tuhan.

Karena itu hormatilah dan hargailah lembaga keluarga sebagai sebuah persekutuan yang suci. Keluarga merupakan gereja kecil yang harus dijaga dan dipelihara keutuhannya sebab Allah hadir dan tinggal bersama kita.

Pantauan media ini bahwa ribuan umat hadiri misa natal tanggal 25 Desember 2024 ini di Paroki Rii Kecamatan Cibal. Umat terlihat memadati ruangan di dalam, diluar, disamping gereja terisi penuh bahkan masih ada umat yang tidak kebagian tempat duduk hingga berdiri sepanjang perayaan Ekaristi Natal.

Mari Kita Sekarang ke Betlehem, sebab Telah lahir bagi kita Seorang Penyelamat yaitu Kristus Tuhan di Kota Daud. SELAMAT PESTA NATAL. 25-12-2024. (Yos Geong dan Tim NTT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini