Suksesi Nasional, SURABAYA, – Pada masanya, Jembatan Merah Plaza (JMP) menjadi pusat perbelanjaan dan menjadi titik temu masyarakat Kota Surabaya.
Namun, kini, kemegahan Mall yang terletak di Surabaya Utara itu tinggal kenangan. Sepi pengunjung, beberapa stan banyak yang tutup.

Sebagian besar toko terlihat terbengkalai, mencerminkan betapa kerasnya perubahan zaman terhadap industri ritel konvensional.
Pantauan Suksesi Nasional.com, Sabtu (15/02/2025) pusat perbelanjaan yang pernah berjaya pada tahun 90 an itu terlihat sunyi.
Puluhan toko yang masih beroperasi menyambut pengunjung yang tersisa. Sebagian besar stan tampak kosong, pintunya rusak, dan debu menebal seolah sudah lama ditinggalkan.
Beberapa toko pakaian, sepatu dan layanan perbankan ada yang bertahan, tetapi pengunjungnya bisa dihitung dengan jari.
Hanya segelintir orang yang terlihat berlalu-lalang. Semakin naik ke lantai atas suasana semakin muram. Lebih banyak toko tutup dari pada yang masih buka.
Tidak semua lampu dinyalakan, seakan pengelola sengaja mengurangi biaya operasional dengan membiarkan sebagian area dalam kegelapan.
Di lantai dasar masih banyak toko yang masih beroperasi, tetapi pengunjungnya lebih banyak diisi oleh pegawai Mall ketimbang pelanggan.
Menurut keterangan salah satu karyawan, kondisi Mall ini sudah suram sejak pandemi COVID -19 dan tak kunjung membaik hingga sekarang.
“Sudah sekitar lima tahun lebih, tapi masih belum membaik juga. Padahal dulu ramai banget kata wanita yang tak mau namanya dipublikasikan ini.
“Kalau saya enggak kerja, gimana anak saya mau makan?” lanjut dia.
Ia mengungkapkan, sebelum pandemi, jumlah pengunjung bisa mencapai ratusan orang per hari.
Namun kini, angka itu turun drastis. “Sekarang pengunjung bisa dihitung dengan jari,” kata dia.(rus)