Suksesi Nasional, Surabaya — Jelang berakhirnya pemberlakuan PPKM level 4 Jawa dan Bali. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto serta Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri Irjen Pol Arief Sulistyanto melakukan kunjungan kerja (kunker) di Jawa Timur, Minggu (1/8/2021).
Kedatangan dua jenderal itu disambut langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta serta Pejabat Utama Polda Jatim, dan Pejabat Utama Kodam V Brawijaya.
Mereka mengunjungi sejumlah Puskesmas di Jatim diantaranya, Puskesmas Gayaman Mojokerto, Puskesmas Sukomoro Nganjuk, Puskesmas Balerejo Madiun.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memastikan pelaksanaan 3T (Testing, Tracing dan Treatment), serta penerapan aplikasi Silacak dan aplikasi inaRISK oleh TNI Polri dalam rangka penanganan COVID -19 di Jatim.
Dalam kunjungannya, Panglima TNI dan Kabaharkam Polri, melakukan pengecekan terhadap tim Tenaga Kesehatan (Nakes) dan Babinsa serta Bhabinkamtibmas, dalam melakukan penanganan pasien COVID -19 di masing-masing daerah.
Sebagai informasi, rasio kasus positif diperoleh dengan membandingkan temuan orang positif COVID -19 dari jumlah orang yang diperiksa.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas aman, rasio kasus positif COVID -19 tak lebih dari 5 persen.
Itu artinya, situasi pandemi relatif terkendali bila dari 100 orang yang diperiksa, hanya 5 kasus positif COVID -19 yang ditemukan,” jelas Gatot kepada wartawan di Mapolda Jatim.
Sementara itu di Mojokerto, Panglima TNI mengapresiasi kinerja tim Nakes, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Mojokerto, yang selalu berkolaborasi dan bagus dalam penanganan kasus COVID -19. Selain itu, saat ini di Mojokerto rasio kasus positif COVID -19 hanya 1 banding 29.
“Rasionya 1 banding 29,sudah masuk standar WHO loh itu Ibu Gubernur,” ucap Panglima TNI didampingi Forkopimda Jatim, saat berdialog dengan tim Nakes Mojokerto.
“Oke bagus sudah, hanya dokter yang ngerti. Jago-jago semua,” celetuk Panglima TNI dan mengapresiasi Bupati Mojokerto yang kebetulan juga dokter.
“ini kita apresiasi, bagus sekali kalau bisa rasio 1 banding 15 atau 1 banding 29,” kata Panglima TNI bersama Kabaharkam Polri saat berkunjung di Puskesmas Gayaman, Mojokerto.
Selain itu, Panglima TNI juga menguji kemampuan anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam pengoprasian aplikasi Sistem Informasi Pelacakan (SiLacak) dan inaRISK, serta koordinasi 4 pilar, bagaimana memperlakukan pasien COVID -19.
Koordinasi tersebut diuji dengan melakukan komunikasi melalu telepon antara Babinsa maupun Bhabinkamtibmas kepada pasien yang sedang melakukan Isolasi Mandiri (Isoman) untuk mengetahui perkembangan kesehatannya secara berkala.
Hal yang sama juga dilakukan dimasing-masing Puskesmas, yang dikunjungi oleh Panglima TNI bersama Kabaharkam Polri kepada petugas di lapangan, dalam menerapkan 3T serta kemampuan anggota dalam mengoprasikan aplikasi Silacak dan aplikasi inaRISK, meliputi alur sistem pelaporan, koordinasi tracing digital penanganan pasien COVID -19 dan interaksi dengan pasien COVID -19 yang sedang melaksanakan isolasi mandiri secara virtual.(rus)