Suksesi Nasional, NTT – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai nomor urut 1 (Paket Maksi-Ronald) mengatakan masyarakat Manggarai membutuhkan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, fasilitas kesehatan dan pendidikan yang memadai, perbaikan tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat seperti menurunkan angka kematian ibu dan anak, menekan jumlah anak yang alami gizi buruk dan lainnya.
Personal-persoalan ini hanya dapat dilakukan oleh dirinya yang berlatar belakang birokrat tulen, 30 tahun ASN dan 19 tahun sebagai kepala dinas. Ditambah dengan latar belakang pendidikan dan karir seorang calon wakil bupati dokter Ronald Susilo.
Beliau menjabat sebagai direktur RS St Rafael Cancar, dosen di Sekolah Tinggi Kesehatan di St. Paulus Ruteng, ketua IDI Manggarai, pendiri Klinik Jiwa Renceng Mose, pemilik apotik dan Klinik Kesehatan Wae Laku Ruteng.
Paket Maksi-Ronal merupakan perpaduan antara birokrat tulen dengan profesional sejati. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang mumpuni pada bidangnya masing-masing keduanya bertekad untuk menyelesaikan persoalan -persoalan yang dihadapi masyarakat Manggarai ini.
Menyelesaikan semuanya, tentu tidak juga sebab masalah yang dihadapi masyarakat Manggarai ini sangat kompleks. Namun dirinya dan dokter Ronald berniat mau memperbaiki kondisi Manggarai ini agar lebih baik.
Diungkapkannya, banyak persoalan yang dihadapi masyarakat Manggarai saat ini diantaranya infrastruktur jalan yang rusak parah di seluruh pelosok Manggarai, ketersediaan air minum yang belum memadai, sarana irigasi dan jembatan dan sarana kesehatan dan pendidikan yang belum layak.
Lebih lanjut Maksi menjelaskan Angka Kematian Ibu sebanyak 12 orang tahun 2023, ada 89 orang bayi yang meninggal. Angka kemiskinan sebesar 70 ribu orang. Anak yang alami gizi buruk 14,3%.
Sebagian besar masyarakat Manggarai belum memiliki kartu BPJS sebagai bentuk perlindungan negara terhadap masyarakat. Hal ini akan menjadi perhatiannya jika dipercaya oleh masyarakat Manggarai untuk menjadi pemimpin lima tahun kedepan.
Saya bangga kampanye di kecamatan Rahong Utara, kecamatan Ruteng, kecamatan Langke Rembong ditutup dengan manis di Beokina ini.
Maksi mengingatkan kepada para pendukungnya untuk mewaspadai terhadap potensi money politics, politik uang menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 27 November 2024.
“Menerima uang 300 ribu tidak membuat kita kaya, tidak menerima pun tidak membuat kita miskin, pilih Maksi-Ronald akan menjawab sebagian persoalan masyarakat Manggarai”, tutupnya.
Romanus Jehatu, mantan sekcam Rahong Utara berkata mendukung Maksi Ronald karena merasa prihatin dengan kondisi Manggarai yang sedang amburadul saat ini, ada perawat yang ditempatkan di kantor camat, kondisi infrastruktur jalan yang rusak parah termasuk jalan menuju kampung Munggis yang masih dalam kondisi telfor.
“Mai ga lonto cama itet raja, lonto neki dite ceki untuk menangkan Paket Maksi-Ronald”, ungkap Romanus.
Paulus Jemarus mengatakan Rahong Utara adalah daerah yang tidak diperhatikan oleh pemerintah saat ini.
Tidak ada sedikitpun jejak pembangunan dari pemerintahan Hery Nabit di kecamatan Rahong Utara. Malah Nakes yang dipecat lebih banyak berasal dari kecamatan Rahong Utara.
Seorang ibu bernama Imelda Benge di Beokina Desa Golo Langkok minta dapil Rahong Utara bergabung kembali dengan kecamatan Wae Rii.
Sementara Oland dari Beokina minta jangan pisah jalan antara bupati dan wakil bupati nanti jika terpilih dan mohon perhatian pemerintah agar jadikan makam pahlawan Manggarai Ema Motang Rua menjadi destinasi wisata sejarah.
Antusiasme masyarakat pendukung paket Maksi-Ronal begitu besar pada semua titik kampanye di Desa Bea Rahong, kampung Munggis, desa Tengku Lese, kampung Ndehes, desa Buar, kecamatan Rahong Utara, kampung Langke Desa Liang Bua kecamatan Wae Rii, dan di Beokina Desa Golo Langkok kecamatan Rahong Utara pukul 18.00 Wita. (Bel)