Suksesi Nasional, Ngawi – Disaat pandemi Covid -19 melanda bumi pertiwi, perekonomian banyak mengalami penurunan, khususnya para pengusaha menengah kebawah harus gulung tikar, karena sepinya omzet (pemasukan).
Seperti halnya pengrajin anyaman bambu di Desa Dero Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi. Walau dengan kondisi sangat sepi tidak mematahkan semangat warga untuk memproduksi kerajinan bambu.
Salah satu warga bernama Parji mengatakan, bahwa di masa pandemi ini membuat omzet sangat menurun drastis. Pria berusia 45 tahun ini mengungkapkan, pandemi Covid -19 sangat terasa banget dampaknya mas, orderan kami pun juga menurun dratis.
Para pengrajin bambu biasa sehari bisa 5 model pembuatan yang menjadi pesanan, saat ini sangat berkurang jumlah orderan dan tidak ada pesanan,” jelasnya.
Hal yang sama juga di sampaikan Kades Dero Ariyadi, menjelaskan, kerajinan bambu dari Desa Dero sudah menjadi sumber pencarian masyarakat.
” Berbagai hasil karya kerajinan dari bambu masyarakat Dero sudah terjual dan beredar di berbagai wilayah di luar Kabupaten Ngawi. Namun di masa covid -19 membuat para perajin bambu semakin kesulitan untuk memasarkan hasil karyanya,” ujar Ariyadi Minggu (28/02/2021)
Namun, kata Ariyadi, dirinya selaku Kepala Desa Dero sangat salut pada perajin, dengan mengikuti model saat ini dan telah tercipta kerajinan bambu yang unik dan cantik, dengan model tempat lampion.
“Dengan mengikuti zaman dan modern model saat ini, pengrajin bambu menciptakan tempat lampion yang unik nan cantik, ini suatu gagasan dan ide yang bagus, tetapi lagi – lagi karena pandemi Virus Corona ini, pemasaran hanya melalui sistem online,” ungkapnya.
Kami berharap pada Pemerintah Kabupaten Ngawi agar bisa mendorong, menyemangati, dan membantu pemasaran tempat lampion dari kerajinan bambu masyarakat Desa Dero.
“Saya memohon kepada pemangku pimpinan Kabupaten Ngawi (Bupati), dan Dinas terkait dalam bidang pemasaran, perdagangan, karya seni dan lainnya bisa membantu dalam pemasaran Karya kerajinan bambu desa kami, terlebih tempat lampion (lampu).
Alangkah indahnya di alun – alun Ngawi bisa berbaris tempat lampion dari bambu ini, dan tempat – tempat keramaian lainnya,” harap Ariyadi.
Memang benar karya kerajinan bambu dari Desa Dero ini sudah banyak di pasarkan di wilayah luar Kabupaten Ngawi. Kades Dero ini sudah melakukan dan memberikan pelatihan, bantuan pada pengrajin bambu UMKM.
Kedepan kami berharap Pemerintah juga ikut serta untuk memasarkan karya dari masyarakat Desa Dero,” pungkasnya. (mar)