Suksesi Nasional, Surabaya – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jawa Timur (Forkopimda Jatim) gelar upacara apel pasukan pertanda penyekatan larangan mudik pada hari raya Idul Fitri 1442 Hijriyah di Jawa Timur sudah dilaksanakan.
Upacara yang berlangsung di lapangan Mapolda Jatim dipimpin Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa serta Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto
Upacara apel pasukan digelar untuk mengetahui kesiapan seluruh anggota TNI – Polri maupun PNS dan seluruh unsur komponen bangsa, dalam pelaksanaan penyekatan mudik lebaran pada tahun 2021 (1442.H).
Panglima Kodam (Pangdam) V Brawijaya Mayor Jenderal (Mayjen) Suharyanto dalam amanatnya menyampaikan, seluruh personel gabungan ini nanti akan disiagakan untuk mengantisipasi masyarakat yang mudik ke sejumlah daerah di Jatim. Nantinya, seluruh personel akan disebar di sejumlah titik atau pos masing-masing untuk melakukan penyekatan.

“Pemerintah sudah memberikan batasan bahwa mulai tanggal 22 April sampai 06 Mei 2021, masyarakat masih di izinkan melakukan perjalanan masuk Jawa Timur. Tetapi, harus menunjukkan surat bebas Covid – 19,” kata Mayjen Suharyanto
Suharyanto menjelaskan, usai tanggal 06 Mei 2021, masyarakat tak di perbolehkan lagi mengenakan moda transportasi umum maupun kendaraan pribadi untuk mudik. Penyekatan itu juga salah satu wujud pemerintah dalam hal pencegahan penyebaran virus Covid-19 di Jawa Timur.
“Setelah sampai pada tanggal 16 Mei 2021, selesai hari raya Idul Fitri , itu – pun tidak boleh mudik. Seluruh transportasi umum, nanti tidak beroperasi. Nah, di sinilah tugas dari aparat Polri di bantu oleh TNI dan komponen bangsa yang lain, melaksanakan penyekatan,” jelasnya.
Untuk masuk ke Provinsi Jatim, Suharyanto menyebut ada sekitar 7 titik. Sedangkan untuk antar kota di Provinsi Jatim, ada 20 titik yang akan disekat, yakni Madiun – Magetan, Madura sisi Utara, Madura sisi Selatan, Gerbang tol Ngawi, Gerbang tol Probolinggo, Gresik-Lamongan, Nganjuk -Jombang, Jombang -Mojokerto, Blitar- Kediri, Kediri – Malang, Bojonegoro – Tuban, Ngawi – Madiun, Sidoarjo – Pasuruan, Mojokerto – Sidoarjo, Pasuruan – Probolinggo, Probolinggo – Situbondo, Pasuruan – Malang, Malang -Lumajang, Situbondo-Banyuwangi, Jember-Lumajang, dan Ngawi-Madiun.
Para personel gabungan akan segera di plot sesuai daerah masing-masing yang telah ditentukan, diharapkan para personel gabungan yang mengemban amanat, untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
Kami menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudik atau pulang kampung untuk mengantisipasi virus Corona varian baru agar tak masuk dan merebak di Jatim.
“Seperti kita ketahui bersama, situasi yang berkembang, khususnya terkait covid-19, di beberapa negara di luar Indonesia, baik di Amerika, Amerika Latin, di Eropa, di Asia Selatan, dan yang ekstrim mungkin para anggota pun mengetahui yaitu di India, terjadi lonjakan peningkatan covid-19 yang luar biasa,” tandasnya.
“Jangan sampai, kejadian yang seperti saya sampaikan di luar Indonesia ini juga menimpa negara kita, bahkan di Jatim. Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, bertindak tegas tapi tetap humanis,” tambah Pangdam V Brawijaya selaku Inspektur apel kesiapan larangan mudik.
Terkait kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau yang dikenal dengan TKI yang belakangan cukup banyak datang ke Provinsi Jatim, yang semula 1 bulan hanya 500 sampai 700, ia mewanti-wanti untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dan melakukan antisipasi serta bekerjasama dengan sejumlah instansi terkait.
Pihak Pemprov Jatim pun mengaku menaruh perhatian dengan hal itu. Harapannya, para PMI yang terlanjur masuk ke daerah-daerah Jatim, tak membawa virus varian baru atau mutasi virus baru tersebut.
“Untuk kemarin saja, hampir 2000 PMI. Ini menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Apalagi para PMI ini disinyalir membawa virus-virus varian baru, membawa virus yang belum terdeteksi.
Ini pun menjadi pokok perhatian kita bahwa kalian (personel gabungan) nanti disamping melaksanakan penyekatan pengamanan larangan mudik, juga akan dilibatkan dalam proses pengurusan PMI tersebut,” pungkasnya.(rus)