Suksesi Nasioanal, Lamongan — Bupati Lamongan Yuhronur Efendi didampingi Wabup Abdul Rouf membuka secara langsung Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembakuan Nama Rupabumi Kabupaten Lamongan di Ruang Rapat Gajah Mada Lt 7 Pemkab Lamongan, Rabu (8/9).
Rupabumi merupakan bagian dari permukaan bumi yang dapat dikenal identitasnya secara formal sebagai unsur alam dan buatan manusia, misalnya nama sungai, danau, gunung, tanjung, desa dan bendungan.
Pembakuan nama rupabumi juga untuk membuat kesamaan pemahaman dalam penulisan, pengejaan, pengucapan dan penginformasian suatu unsur rupabumi yang meliputi arti nama, sejarah nama, letak wilayah administrasi dan posisi geografis yang jelas. Menurut Bupati Yes dari 1.500 lebih objek di Kabupaten Lamongan baru 21 diantaranya tercatat secara baku.
“Terima kasih atas kesediaan tim Badan Informasi Geospasial (BIG) yang mensupport kami. Sebetulnya kita sudah punya, tapi baru 21 dari total 1.500an objek. Terus kanggo apa sih rupabumi itu? tak lain untuk digunakan dalam kebijakan satu data seperti yang dinterupsikan pusat. Bahkan data ini bisa digunakan anak cucu kita kelak,” ungkap Pak Yes.
Keberanian Lamongan menggelar kegiatan ini dinilai Pak Yes sebagai bentuk keberhasilan Kabupaten Lamongan yang mampu menjadi kabupaten pertama di Pulau Jawa yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 berdasarkan asesmen situasi yang dilansir oleh Kemenkes RI.
“Alhamdulillah Kabupaten Lamongan menjadi kabupaten pertama yang masuk asesmen level 1 di jawa Timur. Kita patut bersyukur atas capaian tersebut, dimana capaian ini merupakan hasil sinergi berbagai pihak. Namun jangan sampai lengah dan tetap waspada karena Covid-19 masih ada,” tutur Pak Yes.
Pak Yes juga mengapresiasi seluruh masyarakat atas kesabarannya selama ini dalam menghadapi pandemi. Beliau juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap mentaati protokol kesehatan. Menurutnya, status PPKM level satu tersebut tak boleh disambut berlebihan oleh masyarakat.
“Atensi masyarakat sangat tinggi, banyak sekali yang menanyakan Pak kapan wisata dibuka? Pak kapan hajatan bisa dilakukan? Saya jawab oke-oke akan kita buka, tapi semua perlu pertimbangan, tetap dilakukan pengontrolan dan tidak euforia. Tunggu surat edarannya, ” imbuh Pak Yes.
Bimtek yang diselenggarakan dua hari tersebut diikuti oleh surveyer kecamatan se-Kabupaten Lamongan serta menghadirkan Lulus Hidayatno, Surveyer Pemetaan dari BIG yang siap membantu dan mendukung para peserta surveyer kecamatan untuk memberikan pembekalan, pengarahan, serta meningkatkan kapasitas SDM dalam proses pendaftaran, pengumpulan data survei hingga proses telaah data oleh verifikator.(rul)