Suksesi Nasional, Lamongan –Kabar dibukanya pintu air di Desa Kuro, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan membuat masyarakat terutama di kawasan bengawan jero yang terendam banjir, merasa sedikit lega. Sebagaimana diketahui pintu air Kuro merupakan akses utama pembuangan air di kawasan bengawan jero.
Sebelumnya pembuangan air hanya sebatas penggunaan pompa air, namun seiring surutnya air di hulu bengawan Solo, akhirnya air bisa dialirkan dengan membuka pintu air. Dibukanya pintu air Kuro, Minggu (17/1/2021) pagi, pada saat ada selisih 5 cm antara bengawan Solo dengan bengawan jero.
” Alhamdulillah, pintu air Kuro telah dibuka, artinya dengan dibukanya pintu ini, otomatis akan mengurangi banjir di bengawan jero, ” kata Jupri. Menurut Jupri, dibukanya pintu air Kuro pada saat ada selisih ketinggian air antara bengawan Solo dan bengawan jero sekitar 5 cm.
“Kita terus ikuti perkembangannya, semoga perkembangan surutnya hulu bengawan Solo terus berlangsung. Sehingga air dibengawan jero terus berkurang, dan banjir bisa segera surut.
Insyaallah jika tidak ada hujan, utamanya di hulu bengawan Solo, banjir akan segera dan cepat surut ” kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air, Pemkab Lamongan.
” Untuk memperlancar aliran air, kita terus berupa membersihkan eceng gondok, di sepanjang bengawan jero menuju pintu-pintu, utamanya pintu bair Kuro, “jelasnya saat ikut memantau pintu air Kuro dan pembersihan eceng gondok.
Sementara itu kerja bakti pembersihan eceng gondok terus berlangsung di kawasan bengawan jero, Minggu (17/1/2021), mulai hulu sampai hilir sungai.
Salah satunya lokasinya adalah di Jembatan Kiringan hingga Pasi, yang melibatkan Pemda, TNI, Polri, perguruan silat, hingga organisasi masyarakat.
Hal serupa di lakukan di Glagah-Karangbinangun, bersama warga dan dinas terkait membersihkan di sungai Kaliwaung dan Priyoso.
Alat berat berupa backhoe amphibi dan darat dengan dump truk juga masih dikerahkan.Kerja bakti ini masih akan terus dilaksanakan pada Hari Selasa (19/1) untuk kemudian dievaluasi.
Disinggung terkait penanganan dan pencegahan banjir jangka panjang, Jupri mengatakan jika sudah ada agenda besar.
“Sebagaimana Perpres 80 tahun 2019, ada beberapa titik yang perlu dikerjakan. Ada anggaran 250 Milyar untuk irigasi, pengendalian dan penanganan banjir, titiknya di bengawan Jero, dan di Kec Babat. Titik lainya pengerjaannya nanti juga meliputi dibeberapa titik di Kec Kec.Laren, Maduran, Kalitengah, Karangbinangun dan Kec Glagah, ” kata Jupri.
” Sementara itu untuk antisipasi banjir di kawasan selatan Lamongan, ada anggaran untuk pembuatan waduk di Medes, Kec Ngimbang yang masih proses perancangan, tahun 2021 Review Desaign yang pelaksanaanya sekitar tahun 2022-2023.
Kebetulan sesuai Perpres, Kabupaten Lamongan dianggarkan 1,5 Trilyun untuk beberapa titik tersebut diatas, yang fokusnya bangunan untuk irigasi, sebagai upaya pencegahan dan pengendalian banjir, dikawasan bengawan jero, dan Lamongan selatan, ” pungkasnya.(rul)