Suksesi Nasional, SURABAYA – Jembatan penghubung Surabaya – Madura (Suramadu) beberapa pekan terakhir mendapat sorotan publik.
Pasalnya, beberapa peristiwa kerap terjadi, seperti kasus pemasangan benang nilon hingga pemotor melintas di jalur cepat.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas (PJR Ditlantas) Polda Jatim bakal menambah sistem pengamanan.
Petugas bakal memasang portal di jalur sepeda motor. Hal tersebut dilakukan karena maraknya aksi kriminalitas seperti hasil curian sepeda motor dibawa lari ke Madura melewati Jembatan Suramadu.
Rencana tersebut muncul dalam rapat koordinasi lintas sektor dengan Polres Bangkalan, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali.
Kanit PJR VIII Ditlantas Polda Jatim AKP Sudirman mengatakan, tak mau kejadian terulang lagi, Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas (PJR Ditlantas) Polda Jatim berencana menambah sistem pengamanan pemortalan memang pernah diusulkan pada 2018.
Namun, berbeda dengan pemortalan sebelumnya, kali ini tidak akan diberlakukan tarif penyeberangan bagi kendaraan yang melintas.
”Teknisnya masih dirumuskan lebih lanjut karena kami tidak ingin (pemortalan) malah menimbulkan kemacetan panjang seperti kekhawatiran masyarakat,” jelas Sudirman kepada awak media Sabtu (01/02/2025).
Salah satunya karena dengan adanya portal, butuh waktu bagi petugas dalam memeriksa STNK pengendara yang melintas.
Usulan pemortalan berkaitan dengan maraknya penyalahgunaan Jembatan Suramadu sebagai medium pelarian hasil pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Dalam banyak temuan, didapati hasil curanmor dari Surabaya memang dibawa kabur ke Madura.
Pemortalan rencananya berlangsung selama 24 jam. Harapan kedepan juga untuk mengantisipasi aksi balap liar yang biasa marak pada setiap akhir pekan.
Lewat pemortalan, dapat mencegah pelanggaran lain seperti pengendara roda dua melintas dijalur kendaraan roda empat,” kata Sudirman.
Yang kedua, kata Sudirman, PJR Ditlantas Polda Jatim mengusulkan penambahan kamera pengaws atau CCTV.
Hal itu mengingat pemasangan kamera pengawas yang tersedia saat ini kurang memadai untuk memantau kondisi lalu lintas.
Antisipasi tambahan juga diberikan melalui pos terpadu pada masing masing pintu masuk Jembatan Suramadu,” pungkasnya.(rus)